Senin, 11 Februari 2013

Hujan darah bukan Hujan darah


Hujan Darah bukan Hujan Darah!

Fenomena hujan darah yang terjadi di India baru meledak akhir-akhir ini. Banyak kalangan yang menganggap hal ini sebagai tanda-tanda Tuhan tentang semakin dekatnya kiamat. Peristiwa ini bahkan sempat di blow up di beberapa infotaintment stasiun televisi nasional. Meledaknya kisah hujan darah di India sebenarnya sangat terlambat karena peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2001 silam.

Meskipun istilah hujan darah terkesan sangat misterius dan cenderung menakutkan, namun perlu dipahami bahwa materi/cairan yang turun ke bumi tersebut bukan benar-benar darah seperti yang disukai Edward Cullen dkk,(bayangin betapa senengnya kaum vampir kalau ada hujan darah :D). yang dimaksud sebenarnya adalah hujan air berwarna merah, jadi kalau kalian dengar berita ini, jangan spoiller dulu.

Hujan darah adalah peristiwa besar, namun hal ini pernah terjadi beberapa kali antara lain
1. Tahun 1872
hujan darah juga terjadi di Sisilia, menurut peneliti warna merah hujan disebabkan oleh debu meteor, teori tersebut muncul karena ditemukan kandungan besi merah dalam air hujan.
2. Tahun 1968
hujan darah terjadi di Inggris, penyebabnya adalah pasir gurun sahara yang terbawa angin hingga menyebabkan hujan berwarna merah.
3. Tahun 2008
peristiwa hujan darah ini terjadi di Columbia.


Mengenai hujan darah yang terjadi di KeralaIndia, ada beberapa teori yang berkembang, antara lain:
1. Hujan Darah kelelawar
Sekali lagi jangan ngeri dulu, teorinya adalah materi merah dalam air hujan tercampur dengan darah kelelawar dalam jumlah besar yang terbantai beserta sanak saudaranya ketika melewati gurun. (Jadi hujan darah beneran dong, hihi). Namun teori ini ditolak karena tidak adanya bukti-bukti yang mendukung seperti sayap kelelawar yang jatuh ke bumi.

2. Hujan alien
Setelah dilakukan penelitian, ditemukan sel-sel hidup dalam partikel hujan. Di Universitas Sheffield, Inggris, seorang ahli mikrobiologis bernama Milton Wainwright mengkonfirmasi bahwa bahwa unsur merah tersebut adalah sel hidup. Hal ini dinyatakan karena Wainwright berhasil menemukan adanya DNA dari unsur sel tersebut. Pendapat ini diperkuat oleh pernyataan adanya bunyi ledakan dan cahaya yang mendahului hujan tersebut (bukannya petir ya?). Dengan menghubungkan antara ledakan dan sel hidup dalam partikel air hujan, seorang peneliti menyimpulkan bahwa materi merah tersebut datang dari sebuah komet yang memasuki atmosfer bumi dan meledak di atas langit India. 

3. Hujan spora/alga

Penyebab hujan berwarna merah tersebut adalah spora sejenis alga yang termasuk ke dalam genus Trentepohlia, hal ini merupakan pernyataan resmi yang dikeluarkan pemerintah India bersama Centre for earth Science Studies. Alga jenis ini memang banyak terdapat di wilayah Kerala. Penemuan ini didukung oleh Seffield University yang bersama dengan Dr.Chandra Wickramasinghe telah lama mempelajari spora stratosferik secara mendalam. Dr.Wickramasinghe mengatakan kalau partikel merah pada hujan Kerala mirip seperti jamur karat dan ia juga menegaskan tidak adanya darah pada hujan tersebut

Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Posting Komentar

No sara :)

 

Copyright @ 2013 Rivaldy.H.