Astronesia-NASA saat ini sedang melacak sebuah badai debu yang terjadi di wilayah tertentu Mars. Badai tersebut baru-baru ini mereka temukan sedang melanda belahan selatan Planet Merah itu,
Dilansir dari NBC News, Minggu (25/11/2012), badai yang ditemukan melalui satelit Mars Reconnaissance Orbiter itu, menurut NASA, tidak akan mengganggu operasional dua kendaraan robotik penjelajahnya yang berada di permukaan Mars.
Badai tersebut terjadi di jarak 840 mil dari lokasi kendaraan robotik penjelajah Opportunity milik NASA. Sementara di sisi berlawanan, stasiun cuaca yang terdapat di Curiosity mendeteksi perubahan tekanan udara dan temperatur akibat badai tersebut.
Badai di Mars tersebut telah menarik minat para ilmuwan untuk menelitinya. Mereka memburu badai tersebut untuk mempelajari alasan badai tersebut bisa berubah dan membungkus Mars.
Jika badai yang terjadi belakangan itu berubah menjadi badai global, kendaraan robotik Opportunity yang bertenaga cahaya Matahari bisa saja kehabisan energi. Namun Curiosity yang bertenaga plutonium tidak akan terkena pengaruh secara langsung.
Dilansir dari NBC News, Minggu (25/11/2012), badai yang ditemukan melalui satelit Mars Reconnaissance Orbiter itu, menurut NASA, tidak akan mengganggu operasional dua kendaraan robotik penjelajahnya yang berada di permukaan Mars.
Badai tersebut terjadi di jarak 840 mil dari lokasi kendaraan robotik penjelajah Opportunity milik NASA. Sementara di sisi berlawanan, stasiun cuaca yang terdapat di Curiosity mendeteksi perubahan tekanan udara dan temperatur akibat badai tersebut.
Badai di Mars tersebut telah menarik minat para ilmuwan untuk menelitinya. Mereka memburu badai tersebut untuk mempelajari alasan badai tersebut bisa berubah dan membungkus Mars.
Jika badai yang terjadi belakangan itu berubah menjadi badai global, kendaraan robotik Opportunity yang bertenaga cahaya Matahari bisa saja kehabisan energi. Namun Curiosity yang bertenaga plutonium tidak akan terkena pengaruh secara langsung.
0 komentar:
Posting Komentar
No sara :)