Rabu, 06 Maret 2013

ASTRONOM BERHASIL MENGUNGKAP PLANET ASING DI KONSTELASI LUPUS

ASTRONOM BERHASIL MENGUNGKAP PLANET ASING DI KONSTELASI LUPUS
gambar rinci cakram protoplanet di sekitar bintang SAO 206462
Para astronom telah menemukan cara untuk mendeteksi planet asing yang terletak di dalam cincin debu di sekitar bintang yang sangat jauh.

Kejadian terbaru dilakukan tim astronom dari Observatorium Astronomi Nasional Jepang. Mereka menangkap gambar rinci cakram protoplanet di sekitar bintang SAO 206462. Planet asing diduga ada pada cakram tersebut.

Bintang yang diperkirakan masih muda ini terletak di konstelasi Lupus. "Jaraknya sekitar 460 tahun cahaya dari Bumi," ujar para astronom, Selasa 25 Desember 2012.

Bintang yang baru lahir sering memiliki awan dari gas dan debu di sekitar mereka. Gas dan debu ini menguap menjadi semacam cincin yang disebut cakram protoplanet. Di bawah tarikan gravitasi, materi dalam cakram mengumpul untuk membentuk planet yang mengorbit.

Tim astronom mengamati cakram dengan kamera HiCIAO di instalasi Teleskop Subaru Jepang di Hawaii. Kamera canggih itu dirancang untuk memblokir cahaya terang yang dipancarkan bintang yang biasanya mempersulit para astronom untuk mendeteksi obyek redup di dekatnya.

Cakram di sekitar SAO 206462 memiliki radius hingga 20 miliar kilometer. Angka tersebut sekitar lima kali lebih besar dari jarak Neptunus ke matahari.

Bentuk cakram juga unik. Ia memiliki struktur spiral dengan dua lengan yang melengkung di sepanjang daerah luar. "Planet asing bisa dijumpai di balik dua lengan melengkung tersebut," menurut para astronom.

Para astronom tidak mungkin mengamati planet di sekitar bintang SAO 206462 secara langsung. Namun, menurut teori gelombang kepadatan, materi yang beputar membentuk cakram pasti terdiri atas konsentrasi yang berbeda. Ini disebabkan bagian luar dan dalam cakram berputar pada tingkat yang berbeda. Kawasan padat pada akhirnya akan tumbuh menjadi spiral.

"Proses tersebut dapat dijumpai pada bintang berusia 9 juta tahun dengan beberapa planet yang bersarang pada cakramnya," ujar mereka. Ini adalah kali pertama teori kepadatan gelombang diterapkan untuk mengukur fitur cakram protoplanet.

Penelitian ini, yang diterbitkan dalam jurnal Astrophysical Journal Letters, mengambil langkah penting untuk menjelaskan pembentukan cakram spiral. "Dan mungkin menandai perkembangan cara lain untuk menemukan planet asing," ujar para astronom.

Sumber: Tempo.co

Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Posting Komentar

No sara :)

 

Copyright @ 2013 Rivaldy.H.