PENEMUAN ORANG INDONESIA YANG MENDUNIA
Banyak
dari kita mungkin tidak tahu bahwa ilmuwan0ilmuwan Indonesia juga turut
serta menyumbang pemikiran dan penemuan-penemuan penting yang berdampak
postif bagi kemajuan dunia.
Berikut beberapa ilmuwan-ilmuwan tersebut :
2010, Sistem Telekomunikasi 4G berbasis OFDM
Bersama
koleganya, Khoirul Anwar, alumni ITB kelahiran Kediri ini merombak
pakem efisiensi alat komunikasi. Ia mematenkan temuannya seputar sistem
telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division
Multiplexing). Atas karyanya, Khoirul Anwar mendapat penghargaan pada
2010, dari Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular
Technology Conference (IEEE VTC), Taiwan.
2006, Pemindai 4 Dimensi
Electrical
Capacitance Volume Tomography ditemukan oleh Dr. Warsito Purwo Taruno
dan dipatenkan secara internasional. ECVT merupakan teknologi yang
menggunakan sensor medan listrik statis yang bisa menampilkan gambar 4
dimensi dari tingkah laku gas dan partikel di dalam reaktor tertutup.
Teknologi ECVT ini diperkirakan dapat mengubah drastis perkembangan
riset dan teknologi di berbagai bidang, mulai dari energi, proses kimia,
kedokteran, hingga nano-teknologi.
2005, Persamaan Helmholtz
Persamaan
matematika ini berhasil dipecahkan oleh Yogi Ahmad Erlangga, dosen ITB
asal Tasikmalaya. Ketika memecahkan rumus tsb, Yogi sedang menempuh
program Ph.D di Delft University of Technology, Belanda. Persamaan
Helmholtz yang berhasil dipecahkannya, membuat banyak perusahaan minyak
dunia gembira. Pasalnya, dengan rumus temuan Yogi itu mereka dapat lebih
cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi. Rumusnya juga bisa
diaplikasikan di industri radar, penerbangan, dan kapal selam.
2000, Teknik Pengeringan Sperma
Teknik
pengeringan – yang disebut sebagai evaporative drying – serta
penyimpanan sperma dalam ruangan bertemperatur kamar ditemukan oleh
Mulyoto Pangestu, seorang mahasiswa Indonesia yang sedang mengambil
gelar Ph.D di Monash University, Australia. Uniknya, Mulyoto berhasil
melakukannya menggunakan perlengkapan yang dapat ditemukan dengan mudah
dan murah. Penemuannya ini dipatenkan di Australia dan menjadi milik
Monash University. Akan tetapi, Mulyoto tetap tercatat sebagai
penemunya.
1998, Kromatografi Tercepat
Di
bawah bimbingan Profesor Toyohide Takeuchi di Universitas Gipu, Jepang,
pada tahun 1998, Prof. Dr. Rahmiana Zein, yang saat itu sedang
melakukan penelitian untuk disertasi doktor bidang kimia menemukan
teknik kromatografi tercepat di dunia. Jika sebelum ini peneliti
membutuhkan waktu antara 1.000 dan 100 menit untuk membedah senyawa
kimia, teknik yang digunakan Rahmiana Zein mampu mendiagnosis senyawa
kimia dalam waktu kurang dari 10 menit.
1983, Pesawat CN-235
Adalah
pesawat dengan mesin turbo propeller hasil kerjasama Industri Pesawat
Terbang Nusantara (IPTN) dengan CASA asal Spanyol. Pesawat ini mampu
mengangkut 2 pilot hingga 45 orang penumpang dengan kecepatan maksimal
509 km per jam dan jarak tempuh 796 km. Pesawat ini kemudian digunakan
oleh berbagai maskapai penerbangan sipil dan militer di sejumlah negara
di dunia.
1979, Ketela Pemadam Api
Ketika
sedang melakukan uji coba menggunakan cairan pelumas berbahan kulit
ketela pohon di Queen Marry College-London University, Inggris, Randall
Hartolaksono menemukan teknologi untuk memadamkan api secara efektif dan
ramah lingkungan. Ketika itu, cairan buatannya tidak sengaja tumpah dan
memadamkan api yang sedang menyala. Setelah diteliti lebih lanjut,
ternyata diketahui bahwa cairan tersebut jika terkena panas akan
mengeluarkan uap yang dapat menyerang api. Kini temuannya digunakan di
berbagai perusahaan pertambangan di penjuru dunia sebagai solusi untuk
mengatasi kebakaran.
1961, Pondasi Cakar Ayam
Teknologi
ini ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo ketika ia sebagai pejabat
PLN diminta mendirikan 7 menara listrik tegangan tinggi di daerah
rawa-rawa Ancol, Jakarta. Pondasi yang dibuatnya ternyata mampu
mengurangi hingga 75% tekanan pada permukaan tanah di bawahnya
dibandingkan dengan pondasi biasa. Pondasi cakar ayam ini kemudian
digunakan di Bandara Juanda, Surabaya yang memungkinkan landasan menahan
beban hingga 2.000 ton atau seberat pesawat super jumbo jet. Selain di
Indonesia teknologi yang sudah dipatenkan ini juga digunakan di 9 negara
lain, seperti Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Belgia, Kanada, AS,
Belanda.
1955, Teori 23 Kromosom
Dr.
Joe Hin Tjio, seorang ahli Cytogenetics asal Indonesia menemukan fakta
bahwa kromosom manusia berjumlah 23 buah. Melalui penelitian di
laboratorium Institute of Genetics of Sweden’s University of Lund,
temuannya berhasil mematahkan keyakinan para ahli genetika bahwa jumlah
kromosom adalah 24 buah. Ia berhasil menghitung jumlah kromosom dengan
tepat setelah menyempurnakan teknik pemisahan kromosom manusia pada
preparat gelas yang dikembangkan Dr. T.C. Hsu di Texas University, AS.
Sumber : Di sini
Sumber : Di sini
Cihuy . bangga donk jadi anak indonesia :)
BalasHapussipp (y) pertamax
BalasHapus