Pusat
penelitian adalah merupakan tempat para ilmuwan melakukan kegiatan riset
yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan perangkat pendukung yang
dibutuhkan guna tercapainya sasaran dan tujuan suatu penelitian. Pada
umumnya setiap negara maju ataupun sedang berkembang sangat
berkepentingan untuk memiliki suatu pusat penelitian.
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi di suatu negara, juga sangat ditentukan
oleh hasil-hasil penelitian yang dikembangkan oleh negara bersangkutan.
Seperti Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek)
Serpong, adalah pusat penelitian yang dimiliki Indonesia . Di dalam area
ini terdapat banyak sekali fasilitas-fasilitas penelitian dalam naungan
institusi pemerintah, seperti LIPI, BATAN, BPPT, LAPAN, yang terus
meneliti dan mengembangkan iptek dengan tujuan damai.
Dari
sekian banyak pusat penelitian yang terkenal di dunia internasional,
adalah Area 51, merupakan fasilitas pengembangan dan pengujian militer
yang sangat rahasia (top secret), yang dioperasikan oleh angkatan Udara
Amerika Serikat. Area 51 berlokasi di dalam daerah pelatihan dan
pengujian Nevada . Lokasi Area 51 berada di Lincoln Country berjarak
115,5 km sebelah utara Las Vegas dengan luas berkisar 103 kilometer
persegi.
Area 51 didirikan
pada tahun 1955 yang pada awalnya diperuntukkan melakukan pengujian
pengembangan pesawat mata-mata Amerika Serikat Seri U-2 yang baru
diciptakan. Pesawat U-2 dapat terbang sampai ketinggian 70.000 kaki.
Selama operasinya U-2 telah secara bebas terbang di atas wilayah Uni
Sovyet sampai akhirnya satu pesawat U-2 tertembak jatuh pada tahun 1960.
Akhirnya U-2 dicat berwarna hitam pada tahun 1960-an. Sedangkan untuk
mengelabuhi seolah-olah adanya penampakan benda angkasa yang tak dikenal
biasa disebut UFO (Unditified Flying Object), beberapa U-2 dicat dengan
warna silver mengkilat. Sejak itu Area 51 terus berkembang dan
digunakan untuk berbagai pengembangan suatu proyek yang disebut sebagai
Proyek Hitam (Black Project) yang terdiri dari pesawat seri Blackbird,
seri Stealth Fighter dan seri Stealth Boomber. Seri Blackbird merupakan
kelanjutan dari seri U-2 yang dimulai tahun 1962 dengan rancangan tipe
A-12 dan SR-71. Sebagai contoh, tipe SR-71 memiliki kecepatan jelajah
mencapai 3500 km/jam dengan ketinggian efektif jelajah 4830 km.
Seri
Stealth Fighter merupakan pesawat tempur siluman pertama yang dirancang
pada akhir tahun 1970-an. Pesawat ini sangat baik sekali beroperasi di
malam hari. Tipe yang sangat dikenal adalah F-117 Nighthawk. Seri
Stealth atau siluman merupakan suatu ide agar pesawat terbebas dari
pantauan radar. Kecepatan jelajah pesawat ini berkisar 1040 km/jam
dengan ketinggian yang baik sejauh 2110 km. Prestasi operasinya telah
diperlihatkan pada perang teluk dan masih ditugaskan untuk melaksanakan
target-target yang telah matang.
Seri
Stealth Boomber merupakan kelanjutan pesawat siluman dari Seri Stealth
Fighter yang telah dikembangkan secara luas. Seri pesawat siluman yang
dikenal ini adalah tipe Black Manta dan B2. Daya jelajah lebih cepat dan
lebih susah ditangkap radar dari pada seri Stealth Fighter. Walau pun
demikian, strategi penyerangannya masih tergantung pada informasi dari
target.
Saat ini proyek masa
depannya ditujukkan untuk mengembangkan teknologi anti radar (Stealth
Technology), pesawat pengintai tak berawak (UAVs or unmanned aerial
vehicles) dan pesawat tempur (UCAVs, unmanned combat aerial vehicles),
memungkinkan dapat menjelajah dengan kecepatan tinggi pada daerah
jelajah yang sangat tinggi yang dikenal sebagai “ AURORA ”. Karena
pesawat-pesawat ini tak berawak, maka pesawat ini dipercaya dapat
digerakkan dengan kecepatan yang sangat dahsyat,. Dengan kata lain,
manusialah yang benar-benar dapat membuat benda angkasa yang tak dikenal
itu. Bersamaan dengan itu muncul lagi ide pengembangan pesawat angkasa
X-33 yang secara teknologi belum dilakukan pengujian. Akan tetapi
pesawat angkasa X-33 telah diyakini akan menjadi versi Aurora yang
bersifat PUTIH (untuk kepentingan kedamaian).
Sejalan
dengan penelitian pesawat tempur yang canggih, diperoleh pula data-data
tentang adanya kehadiran mahluk angkasa yang menuju Bumi, yang lebih
dikenal dengan nama Alien. Akhirnya sampailah kita pada suatu pertanyaan
seberapa besar kemungkinan keberadaan Alien di alam semesta ini. Untuk
hal itu, Area 51 telah terlibat dalam penyelidikan teknologi Alien.
Berdasarkan isu yang santer dan dipercaya oleh banyak pakar, bahwa tim
Area 51 telah menemukan dan menyelidiki secara rahasia reruntuhan UFO
yang ditemukan di daerah Roswell, negara bagian New Mexico, Amerika
Serikat, tahun 1947. Walau pun belum terdapat pembuktian yang jelas,
beberapa pakar luar telah menduga bahwa ilmuwan Area 51 diklaim memiliki
dan merawat satu mahluk Alien di suatu tempat yang sangat rahasia.
Klaim tersebut diperkuat dengan pengakuan Bob Lazar seorang fisikawan,
pada tahun 1989 bahwa dia telah bekerja disalah satu tempat penelitian
yang berada pada daerah selatan Area 51 dan mengklaim bahwa Area 51
telah melakukan pengujian pesawat terbang yang luar biasa canggihnya dan
juga telah melakukan komunikasi dengan Alien.
Keberadaan
Alien di Area 51 ini menimbulkan suatu teori konspirasi yang merupakan
hasil pengumpulan data dari reruntuhan pesawat Alien yang jatuh di
Roswell dan pengakuan Bob Lazar pernah terlibat pada kegiatan tersebut,
seperti pertemuan atau kontak dengan keadaan di angkasa dengan
menggunakan peralatan secukupnya, pengembangan senjata berenergi sangat
tinggi dan kegiatan-kegiatan yang secara luas di seluruh dunia.
Berdasarkan isu yang beredar kegiatan teori konspirasi ini dilakukan di
Danau Groom yang berada di sekitar lokasi Area 51. Namun sampai sejauh
ini belum ada suatu penjelasan ilmiah yang gamblang dalam menjelaskan
keberadaan Alien yang sesungguhnya. Usaha yang bisa dilakukan adalah
mengumpulkan data berupa laporan dan foto UFO hasil jepretan amatir.