Sains atau ilmu pengetahuan adalah bidang yang
proses keberlangsungannya panjang dan tidak mudah. Percobaan yang
dilakukan demi suatu pengetahuan yang anyar ini ditantang oleh
pergeseran prioritas riset dan teknologi.
Secara teratur juga dibayangi oleh hambatan pendanaan dan perubahan
dalam pengawasan. Maka tak ubahnya maraton, lari jarak jauh, ketimbang
sprint. Hingga jika akhirnya sampai ke pencapaian, buah itu dilandasi
ikatan antara kesabaran ilmuwan yang mengawali dan dedikasi penerus yang
melanjutkan "obor" mereka.
1. 400 Tahun Menghitung Titik Matahari
Para
astronom mulai merekam kemunculan bintik matahari sejak teleskop
diciptakan 400 tahun lalu. Pengamat-pengamat awal tentunya belum punya
data mengenai titik hitam di permukaan Matahari itu.
Lalu tahun 1848, Rudolf Wolf, seorang astronom Swiss membuat
kalkulasi sistematis yang diadopsi sebagai formula dan digunakan secara
internasional dalam menghitung sunspots.
Pada 2011, Frédéric Clette dilantik sebagai direktur baru Solar
Influences Data Analysis Center, di Royal Observatory of Belgium. Ia
mulai mengumpulkan sedikit demi sedikit hasil foto dan gambar dari 500
orang sejak tahun 1700 dari sekurang-kurangnya 90 pengamat, dua pertiga
di antaranya merupakan amatir.
2. 170 Tahun Memantau Gunung Api
Konsistensi
aktivitas Gunung Vesuvius—yang terletak di teluk Maples di selatan
Italia— selama ribuan tahun telah menyebabkan Vesuvius ini berada di
tangga teratas predikat gunung berapi yang dianggap berbahaya. Erupsi
terakhir Gunung Vesuvius pada 79 M memusnahkan dan mengubur Pompeii,
sebuah kota zaman Romawi kuno.
Observatorium Vesuvius, merupakan stasiun pengamatan vulkanologi
tertua di dunia. Sudah secara terus-menerus memantau dari dekat gunung
tak ramah tersebut sejak 1841, mencatat semua perubahan seismik dan
gejala lainnya untuk mensinyalir apabila ada bencana mendekat.
Observatorium ini memberi kontribusi bagi perkembangan instrumen
dalam memonitor aktivitas vulkanik. Macedonio Melloni, kepala
observatorium yang pertama, merintis penelitian tentang radiasi panas
lava yang krusial bagi studi paleomagnetisme selanjutnya. Di tahun 1856,
direkturnya yang kedua, Luigi Palmieri, menemukan seismograf
elektromagnetik.
Ada juga antara lain Giuseppe Mercalli, yang pada awal abad ke-20
mengembangkan skala untuk klasifikasi aktivitas vulkanik. Skala itu
masih digunakan hingga dewasa ini.
3. 170 Tahun Memanen Data
Riset yang menguji
berbagai efek pupuk mineral (buatan) dan pupuk organik (kandang) pada
produksi tanaman sejak tahun 1843 ini adalah salah satu contoh bukti
bahwa riset jangka panjang memerlukan pengumpulan data yang berlimpah.
Bermula dari John Lawes hingga Andy Macdonald yang mewarisi data
penelitian ini pada 2008 lalu. Riset agrikultural ini dilakukan di suatu
desa perkebunan di utara London, Inggris bernama Rothamsted.
Macdonald yang kini mengurus seputar 'eksperimen-eksperimen klasik'
di Rothamsted Research mengatakan, percobaan perlu diperbarui secara
perodik sebab banyak ide baru yang harus diuji relevansinya bagi kondisi
pertanian sekarang. Data tidak akan berguna jika mata rantai yang
terputus di periode tertentu.
Dari data yang 'dituai', sejauh ini, pupuk nitrogen punya pengaruh
terkuat, diikuti dengan fosfor. Panenan data Rothamsted telah mencapai
300.000 tanaman yang diawetkan serta sampel tanah. Di 2003, ilmuwan
mengekstraksi DNA dua patogen gandum, dari data yang diambil di 1843 dan
menemukan efek dominan emisi sulfurdioksida oleh industri.
4. 90 Tahun Mengidentifikasi Jenius
Lewis Terman,
ahli psikologi dari Stanford University, California mengawali sebuah
studi terpanjang dalam perkembangan kepribadian manusia.
Tahun 1921, ia menelusur 1.500 lebih anak jenius berbakat. Lalu
mulailah dikembangkan studi terhadap mereka, salah satu studi yang
pertama di dunia, hingga sembilan dekade ke depan.
Dan sekarang ini telah diperoleh catatan tajam serta mendalam
perkembangan manusia, khususnya faktor para jenius. Tujuan utama Terman
adalah menyanggah asumsi umum bahwa anak-anak berbakat tidak mampu
bersosialisasi.
Meski demikian, ia juga tidak merancang studi dengan sempurna.
Sebagian metode penelitian yang dipilihnya terkesan sembarangan.
Kemudian di tahun 1980-an, psikolog George Vaillant dari Harvard Medical
School di Boston, AS, mempergunakan suplemen ini kembali untuk studi
yang lebih luas tentang perkembangan manusia dewasa.
5. 85 Tahun Menunggu Satu Tetes
Di University of
Queensland, Brisbane, Australia, pada 1961, Profesor John Mainstone,
seorang fisikawan melakukan eksperimen yang dikenal dengan the pitch-drop experiment.
Berpuluh-tahun lamanya, mengukur aliran dari sejumlah bahan cair
dengan tingkat kekentalan tinggi (hampir menyerupai substansi padat)
ditempatkan dalam suhu ruang. Menunggui aliran yang sangat lambat itu
membutuhkan waktu hingga tahunan untuk satu buah tetesan.
1927, Thomas Parnell pertama kali mendemonstrasikan kepada pada
mahasiswanya eksperimen ini dengan menggunakan distilasi ter. Cairan itu
mengalir melalui corong dan menetes, sekitar satu tetes tiap enam
hingga 12 tahun!
Mainstone yang saat ini memasuki usia 78 tahun bahkan sudah
mempersiapkan rekannya yang lebih muda untuk melanjutkan eksperimen
setelah ia tiada.
Minggu, 24 Maret 2013
22.26
Jumat, 22 Maret 2013
07.59
Lima Pencarian Pengetahuan Terlama
Unknown
No comments
Lima Pencarian Pengetahuan Terlama
Sains atau ilmu pengetahuan adalah bidang yang tak ubahnya maraton, lari jarak jauh. Lima di antara riset-riset terpanjang dalam sejarah ilmu.
07.58
5 Alasan untuk Percaya Adanya UFO
5 Alasan untuk Percaya Adanya UFO
Para pakar mengakui menemukan jejak UFO pernah singgah di Bumi adalah hal yang sulit. Namun, mereka mencatat beberapa bukti yang ada.
Baru-baru ini, jurnalis investigasi Leslie Keen, menulis buku yang berjudul UFOs: Generals, Pilots and Government Officials Go on the Record. Isi
buku tersebut ternyata sebanyak 90-95 persen penampakan UFO yang diakui
dilihat para pengamat adalah benda fenomena duniawi berupa balon cuaca,
bola petir, pesawat terbang. Sementara sepuluh persen dari penampakan
yang mereka lihat bukanlah hal yang mudah untuk dijelaskan.
Namun demikian, Keen berpendapat bahwa UFO adalah pengunjung dari dunia lain. "Ini adalah sesuatu yang rasional dan harus diperhitungkan," kata Keen. Berikut adalah beberapa bukti kuat yang menunjukkan hipotes bahwa UFO itu ada:
1. Sejauh ini penampakan UFO terekam. Pada kenyataanya jauh sebelum manusia ke luar angkasa. Pertama kali penampakan UFO terlihat di AS pada tahun 1639, ketika Gubernur Koloni Massachusetts, John Winthrop, mencatat di dalam jurnalnya bahwa James Everell, seorang yang bijaksana dan dua saksi lainnya, melihat objek yang terbang naik turun di Muddy River dekat Charlestown selama dua hingga tiga jam.
Penampakan ini dicatat, kemudian mereka menyebut penampakan ini dengan airship. Dalam periode waktu 1800-an juga terdapat penampakan, di tahun 1897 ada sebuah objek bergerak melayang dengan cepat di atas kota Everest dan mengejutkan warga kota.
2. Ditemukan banyak penampakan terkini yang kredibel oleh para pengamat profesional. Pada tahun 1955, Edward J. Ruppelt dalam bukunya The Report on Unidentified Flying Objects, buku ini banyak mencatat banyak kejadian dari para anggota militer, pilot militer maupun pilot umum, ilmuwan dan para profesional lain yang kredibel telah mengamati UFO.
Salah satu kejadian, yaitu pengalaman seorang pilot jet tempur F-86 milik Angkatan Udara AS. Ia mengaku melihat ada objek berbentuk piringan yang bergerak dengan cepat setelah ia meledakkan bagian atas objek tersebut.
3. Lebih dari puluhan tahun, para saksi yang pernah melihat penampakan UFO menunjukkan bahwa kesemuanya memiliki kesamaan pandangan. Baik dari segi bentuk dan karakteristik lain dari objek yang telah mereka saksikan.
4. Ditemukan bukti bentuk fisik yang merupakan jejak dari pertemuan dengan pesawat asing ruang angkasa. Laporan tim dari Universiy of Colorado pada tahun 1968 yang dipimpin oleh James Condon mencatat banyak bukti di alam. Seperti sebuah daerah rumput dan tanahnya terlihat menjadi rata dan vegetasi lain juga tampak rata, terbakar, dan patah
Sebuah laporan dari ahli astrofisika Universitas Stanford, Petrus Sturrock, yang memimpin sebuah studi ilmiah bukti fisik UFO di akhir 1990-an, menjelaskan sampel tanaman yang diambil dari lokasi pendaratan UFO yang diakui pernah terjadi di Prancis pada tahun 1981.
Mereka menemukan dedauanan telah mengalami perubahan kimia yang tidak biasa. Hal tersebut diduga disebabkan oleh radiasi gelombang mikro yang kuat. Fenomena ini sulit dijelaskan mengingat tidak ada jejak radioaktivitas di lokasi.
5. Bukti efek psikologis dari para saksi yang telah melihat UFO. Laporan Sturrock menjelaskan secara rinci berbagai gejala yang dialami oleh individu yang pernah menjumpai UFO. Efek dari perjumpaan mereka dengan UFO mulai dari luka bakar dan tuli sementara, hingga mual secara terus-menerus bahkan ada yang sampai kehilangan memori.
Contoh yang paling nyata terjadi pada Betty Cash, Vickie Landrum, dan cucu termuda Laundrum Colby yang melaporkan bahwa ada objek besar berbentuk seperti berlian yang melayang di atas jalanan Texas pada Desember 1980. Setelah itu ketiganya jatuh sakit.
Cash misalnya. Matanya semakin besar dan melepuh, pembengkakkan ini membuat matanya sulit terbuka. Selain itu ia juga mengalami mual dan diare terus menerus. Efeknya dirasakan selama bertahun-tahun dan mengharuskannya dirawat di rumah sakit selama lebih dari 12 kali.
Namun demikian, Keen berpendapat bahwa UFO adalah pengunjung dari dunia lain. "Ini adalah sesuatu yang rasional dan harus diperhitungkan," kata Keen. Berikut adalah beberapa bukti kuat yang menunjukkan hipotes bahwa UFO itu ada:
1. Sejauh ini penampakan UFO terekam. Pada kenyataanya jauh sebelum manusia ke luar angkasa. Pertama kali penampakan UFO terlihat di AS pada tahun 1639, ketika Gubernur Koloni Massachusetts, John Winthrop, mencatat di dalam jurnalnya bahwa James Everell, seorang yang bijaksana dan dua saksi lainnya, melihat objek yang terbang naik turun di Muddy River dekat Charlestown selama dua hingga tiga jam.
Penampakan ini dicatat, kemudian mereka menyebut penampakan ini dengan airship. Dalam periode waktu 1800-an juga terdapat penampakan, di tahun 1897 ada sebuah objek bergerak melayang dengan cepat di atas kota Everest dan mengejutkan warga kota.
2. Ditemukan banyak penampakan terkini yang kredibel oleh para pengamat profesional. Pada tahun 1955, Edward J. Ruppelt dalam bukunya The Report on Unidentified Flying Objects, buku ini banyak mencatat banyak kejadian dari para anggota militer, pilot militer maupun pilot umum, ilmuwan dan para profesional lain yang kredibel telah mengamati UFO.
Salah satu kejadian, yaitu pengalaman seorang pilot jet tempur F-86 milik Angkatan Udara AS. Ia mengaku melihat ada objek berbentuk piringan yang bergerak dengan cepat setelah ia meledakkan bagian atas objek tersebut.
3. Lebih dari puluhan tahun, para saksi yang pernah melihat penampakan UFO menunjukkan bahwa kesemuanya memiliki kesamaan pandangan. Baik dari segi bentuk dan karakteristik lain dari objek yang telah mereka saksikan.
4. Ditemukan bukti bentuk fisik yang merupakan jejak dari pertemuan dengan pesawat asing ruang angkasa. Laporan tim dari Universiy of Colorado pada tahun 1968 yang dipimpin oleh James Condon mencatat banyak bukti di alam. Seperti sebuah daerah rumput dan tanahnya terlihat menjadi rata dan vegetasi lain juga tampak rata, terbakar, dan patah
Sebuah laporan dari ahli astrofisika Universitas Stanford, Petrus Sturrock, yang memimpin sebuah studi ilmiah bukti fisik UFO di akhir 1990-an, menjelaskan sampel tanaman yang diambil dari lokasi pendaratan UFO yang diakui pernah terjadi di Prancis pada tahun 1981.
Mereka menemukan dedauanan telah mengalami perubahan kimia yang tidak biasa. Hal tersebut diduga disebabkan oleh radiasi gelombang mikro yang kuat. Fenomena ini sulit dijelaskan mengingat tidak ada jejak radioaktivitas di lokasi.
5. Bukti efek psikologis dari para saksi yang telah melihat UFO. Laporan Sturrock menjelaskan secara rinci berbagai gejala yang dialami oleh individu yang pernah menjumpai UFO. Efek dari perjumpaan mereka dengan UFO mulai dari luka bakar dan tuli sementara, hingga mual secara terus-menerus bahkan ada yang sampai kehilangan memori.
Contoh yang paling nyata terjadi pada Betty Cash, Vickie Landrum, dan cucu termuda Laundrum Colby yang melaporkan bahwa ada objek besar berbentuk seperti berlian yang melayang di atas jalanan Texas pada Desember 1980. Setelah itu ketiganya jatuh sakit.
Cash misalnya. Matanya semakin besar dan melepuh, pembengkakkan ini membuat matanya sulit terbuka. Selain itu ia juga mengalami mual dan diare terus menerus. Efeknya dirasakan selama bertahun-tahun dan mengharuskannya dirawat di rumah sakit selama lebih dari 12 kali.
03.29
Makanan Yang Tak Pernah Basi atau Kadaluarsa
Unknown
No comments
Makanan Yang Tak Pernah Basi atau Kadaluarsa
Apakah semua makanan mengalami kadaluarsa? atau adakah makanan tertentu yang tidak pernah kadaluarsa/akan kadaluarsa dalam jangka waktu yang sangaaat lama? jawabannya ada!
Makanan tersebut bernama madu. madu yang juga dipercaya dari dulu sebagai obat beragam penyakit ini ternyata membuktikan dirinya bahwa zat ini memang tangguh dan dapat di andalkan. Menurut pernyataan yang dilansir honey.com menyatakan bahwa Honey stored in sealed containers can remain stable for decades and even centuries! yang berarti, madu yang disimpan dalam sebuah tempat tertutup akan tetap stabil tak berubah kualitasnya dalam jangka waktu dekade (10 Tahun) atau bahkan abad (100 Tahun). Bahkan ada sebuah sumber lain lagi yang mengatakan jika para ahli purbakala menemukan sebuah fenomena unik, yakni mereka menemukan botol-botol madu mesir purbakala yang di dalamnya masih terdapat madu serta rasanya pun masih enak, padahal itu mungkin sudah bukan lagi hitungan abad lagi, sudah ribuan tahun!
Lalu apa yang membuat madu ini bisa begitu abadi? bahkan dalam hitungan abad pun madu masih bisa dikatakan stabil dan tak menurun kualitasnya. Ada suatu teori yang menyebutkan bahwa mikroorganisme semisal bakteri dan yang lainnya itu tidak dapat hidup di lingkungan yang memiliki tingkat keasaman(PH) sangat tinggi, nah ternyata madu ini memiliki kandungan PH yang tinggi, yakni sekitar 3,5 sampai 4,2 hal ini mengakibatkan mikroorganisme sulit untuk berreproduksi atau berkembang biak, selain itu madu juga dipercaya memiliki kandungan air yang sangat rendah sehingga makin meminimalisir kemungkinan mikroorganisme tersebut dapat hidup disana...
Makanan tersebut bernama madu. madu yang juga dipercaya dari dulu sebagai obat beragam penyakit ini ternyata membuktikan dirinya bahwa zat ini memang tangguh dan dapat di andalkan. Menurut pernyataan yang dilansir honey.com menyatakan bahwa Honey stored in sealed containers can remain stable for decades and even centuries! yang berarti, madu yang disimpan dalam sebuah tempat tertutup akan tetap stabil tak berubah kualitasnya dalam jangka waktu dekade (10 Tahun) atau bahkan abad (100 Tahun). Bahkan ada sebuah sumber lain lagi yang mengatakan jika para ahli purbakala menemukan sebuah fenomena unik, yakni mereka menemukan botol-botol madu mesir purbakala yang di dalamnya masih terdapat madu serta rasanya pun masih enak, padahal itu mungkin sudah bukan lagi hitungan abad lagi, sudah ribuan tahun!
Lalu apa yang membuat madu ini bisa begitu abadi? bahkan dalam hitungan abad pun madu masih bisa dikatakan stabil dan tak menurun kualitasnya. Ada suatu teori yang menyebutkan bahwa mikroorganisme semisal bakteri dan yang lainnya itu tidak dapat hidup di lingkungan yang memiliki tingkat keasaman(PH) sangat tinggi, nah ternyata madu ini memiliki kandungan PH yang tinggi, yakni sekitar 3,5 sampai 4,2 hal ini mengakibatkan mikroorganisme sulit untuk berreproduksi atau berkembang biak, selain itu madu juga dipercaya memiliki kandungan air yang sangat rendah sehingga makin meminimalisir kemungkinan mikroorganisme tersebut dapat hidup disana...
Madu
Kamis, 21 Maret 2013
16.08
Sejarah Nabi Muhammad SAW
Sejarah Nabi Muhammad SAW
Lagi-lagi sebuah sejarah
dilupakan, seakan-akan mereka tidak pernah tahu atau mungkin tidak mau tahu,
ini adalah sejarah yang tak boleh dilupakan, karena inilah sebab awal
penciptaan dan akhir penciptaan, ia bermula 14 abad yang lalu di sebuah kota
kecil, sebuah kota yang panas dan tandus yang dipenuhi dengan penyembahan
terhadap kayu-kayu dan batu-batu yang tak dapat berbuat apa-apa dan juga
disana terdapat sebuah kotak hitam yang dikelilingi oleh “berhala-berhalaâ€
yang sekarang telah berubah wujud tapi memiliki wujud “berhala†yang sama.
Sungguh tak terpikirkan betapa bodoh manusia zaman itu, ialah sebuah jazirah
yang disebut jazirah Arabia, perbuatan buruk dan haram, perampokan,
pembunuhan bayi,minum-minuman keras, yang memusnahkan segala kebajikan dan
moral menempatkan masyarakat jazirah Arabia ini dalam situasi kemerosotan
yang luar biasa. Mereka terpecah-pecah menjadi kabilah-kabilah (bani/kaum).
I. Kelahiran Sang Nabi
Pada saat yang sangat kritis ini
muncullah sebuah bintang pada malam yang gelap gulita, sinarnya semakin
terang membuat malam menjadi terang benderang, ia bukan bintang yang biasa,
tapi bintang yang sangat luar biasa, bahkan matahari di siang haripun malu
menampakkan sinarnya karena bintang ini adalah maha bintang yang
terlahirkan ke muka bumi, ialah cahaya
dalam kegelapan, ia adalah cahaya di dalam dada, ia dikenal dengan Nama
Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat terlahir tanggal 17 Rabi’ul Awwal
(12 Rabi’ul awwal menurut mazhab sunni) 570 M, bintang ini tak pernah padam
walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan ia semakin terang dan semakin
terang, dari bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yang selalu menjadi
hujjah bagi bintang-bintang yang sulit bersinar lainnya di setiap zamannya.
Ia memiliki silsilah yang berhubungan langsung dengan jawara Tauhid melalui
anaknya Ismail AS, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci dan terpelihara
dari perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan. Ia begitu suci sehingga Tuhan
memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena
cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah
rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup
memikulnya.
Peristiwa kelahiran sang bintang dipenuhi dengan
kejadian-kejadian yang luarbiasa, dimulai dengan peristiwa padamnya api “abadi†di kerajaan Persia,
hancurnya sesembahan batu di sana, dan penyerangan pasukan bergajah untuk
menghancurkan Ka’bah, yang di kemudian hari menjadi kiblat baginya dan
ummatnya sampai akhir zaman, namun tentara yang besar ini dihancurkan oleh
burung-burung yang dikirimkan oleh Sang Pemilik kiblat (Ka’bah), karenanya
tahun ini dinamakan tahun Gajah. Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar
biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya,
ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya
Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan
keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk
membawa nur Muhammad dan “meletakkannya†ke dalam rahim Aminah, Sang isteri
saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang
isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim
surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya
ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat
terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan
tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk
mengucapkan kata – kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup
mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang
ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di abwa.
Begitu goncang hatinnya mendengarkan hal ini, tak
sanggup menahan tangisnya, ia menangis menahan sedih dan tak makan
beberapa hari, namun ia bermimpi, dalam mimpinya seorang wanita datang
dan berkata kepadanya agar ia menjaga bayi dalam janinnya dengan baik – baik.
Ia berulang kali bermimpi bertemu dengan wanita tersebut yang ternyata adalah
Maryam binti Imran (Ibu Isa as). Dalam mimpinya sang wanita mulia ini berkata
: “Kelak bayi yang ada didalam rahimmu
akan menjadi manusia paling mulia sejagat raya, maka jagalah ia baik – baik
hingga kelahirannya.
Saat
ayahanda Muhammad yang mulia ini Wafat dalam usia 20 tahun (riwayat
lain – 17 tahun), sang bintang kita ini sedang berada dalam kandungan ibunya,
beberapa tahun kemudian Bunda Sang bintang menyusul suaminya dan dimakamkan
di Abwa juga. Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman dan diasuh oleh
kakeknya, belum lagi hilang duka setelah ditinggal Sang Bunda, ia pun harus
kehilangan kakeknya ketika umurnya belum lagi menginjak delapan tahun.
Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh oleh pamannya,
Abu Tholib, seorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya
kepada kemenakannya sendiri (Muhammad). Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan
oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi
ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi “gembalaâ€
domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah
jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang
hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi
menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali
keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini, “
Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan.†Orang
bertanya kepada Nabi,†Apakah Anda juga pernah menjadi gembala?†Beliau
menjawab,†Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di
daerah Qararit.â€
Sang bintang terlahir bukan dari
kalangan orang yang teramat kaya, belum lagi ia dilahirkan sebagai seorang
yatim, dan telah kehilangan Ayah, Ibu
di masa kecil sebagai tempat bernaung, apa yang dapat dikatakan oleh anak
kecil yang telah kehilangan kedua orang tuanya sedangkan dia sendiri masih
membutuhkan naungan kedua orang tua dan kasih sayang mereka. Mari kita masuk
ke jazirah Arabia lebih jauh lagi, kita dapat melihat bahwa kondisi keuangan
Muhammad terbilang cukup sulit. Muhammad terkenal dengan kemuliaan rohaninya,
keluhuran budi, keunggulan ahklaq dan dirinya dikenal di masyarakat sebagai
“orang jujur†(al-Amin), ia menjadi salah seorang kafilah dagang Khodijah
yang terpercaya dan Khodijah memberikan dua kali lipat dibandingkan yang
diberikannya kepada orang lain. Kafilah Quraisy, termasuk barang dagangan
Khodijah, siap bertolak, kafilah tiba di tempat tujuan. Seluruh anggotanya
mengeruk laba. Namun, laba yang diperoleh Nabi lebih banyak ketimbang lain.
Kafilah kembali ke Makkah. Dalam perjalanan, Sang bintang melewati negeri ‘Ad
dan Tsamud. Keheningan kematian yang menimpa kaum pembangkang itu mengundang
perhatian sang bintang.
Kafilah mendekati Mekah, Maisarah,
berkata kepada sang Bintang, “Alangkah baiknya jika Anda memasuki Mekah
mendahului kami dan mengabarkan kepada Khodijah tentang perdagangan dan keuntungan
besar yang kita dapatkan.†Nabi tiba di Mekah ketika Khodijah sedang duduk di
kamar atasnya. Ia berlari turun dan mengajak Nabi ke ruangannya. Nabi
menyampaikan, dengan menyenangkan, hal-hal menyangkut barang dagangan.
Maisarah menceritakan tentang Kebesaran jiwa Al-Amin selama perjalanan dan
perdagangan. Maisarah menceritakan “Di Busra, Al-Amin duduk di bawah pohon
untuk istirahat. Seorang pendeta, yang sedang duduk di biaranya, kebetulan
melihatnya. Ia datang seraya menanyakan namanya kepada saya, kemudian ia
berkata, ‘Orang yang duduk di bawah naungan pohon itu adalah nabi, yang
tentangnya telah saya baca banyak kabar gembira di dalam Taurat dan Injil.
Kemudian Khodijah menceritakan apa
yang didengarnya dari Maisarah kepada Waraqah bin Naufal, si hanif dari
Arabia. Waraqah mengatakan, “Orang yang memiliki sifat-sifat itu adalah nabi
berbangsa Arab.
II.
Pernikahan
Kebanyakan sejarawan
percaya bahwa yang menyampaikan lamaran Khadijah kepada Nabi ialah Nafsiah
binti ‘Aliyah sebagai berikut:
“Wahai Muhammad!
Katakan terus terang, apa sesungguhnya yang menjadi penghalang bagimu untuk
memasuki kehidupan rumah tangga? Kukira usiamu sudah cukup dewasa!†Apakah
anda akan menyambut dengan senang hati jika saya mengundang Anda kepada
kecantikan, kekayaan, keanggunan, dan kehormatan ?†Nabi menjawab,â€Apa maksud
Anda?†Ia lalu menyebut Khodijah. Nabi lalu berkata,†Apakah Khodijah siap untuk
itu, padahal dunia saya dan dunianya jauh berbeda?†Nafsiah berujar “Saya
mendapat kepercayaan dari dia, dan akan membuat dia setuju. Anda perlu
menetapkan tanggal perkawinan agar walinya (‘Amar bin Asad) dapat mendampingi
Anda beserta handai tolan Anda, dan upacara perkawinan dan perayaan dapat
diselenggarakan".
Kemudian Muhammad
membicarakan hal ini kepada pamannya yang mulia, Abu Tholib. Pesta yang agung
pun diselenggarakan, sang paman yang mulia ini menyampaikan pidato,
mengaitkannya dengan puji syukur kepada Tuhan. Tentang keponakannya, ia
berkata demikian, “Keponakan saya Muhammad bin ‘Abdullah lebih utama daripada
siapapun di kalangan Quraisy. Kendati tidak berharta, kekayaan adalah
bayangan yang berlalu, tetapi asal usul dan silsilah adalah permanen".
Waraqah, paman
Khodijah, tampil dan mengatakan sambutannya, “Tak ada orang Quraisy yang
membantah kelebihan Anda. Kami sangat ingin memegang tali kebangsawanan
Anda.†Upacara pun dilaksanakan. Mahar
ditetapkan empat puluh dinar-ada yang mengatakan dua puluh ekor unta.
Sang bintang
sekarang mulai dewasa, ia mempunyai seorang istri yang begitu lengkap
kemuliaannya, dari perkawinan ini Khodijah melahirkan enam orang anak, dua
putra, Qasim, dan Abdulah, yang dipanggil At-Thayyib, dan At-Thahir. Tiga
orang putrinya masing-masing Ruqayyah, Zainab, Ummu Kaltsum, dan Fatimah.
Kedua anak laki-lakinya meninggal sebelum Muhammad diutus menjadi Rosul.
Ketika umur sang
bintang mulai menginjak 35 tahun, banjir dahsyat mengalir dari gunung ke
Ka’bah. Akibatnya, tak satu pun rumah di Makah selamat dari kerusakan.
Dinding ka’bah mengalami kerusakan. Orang Quraisy memutuskan untuk membangun
Ka’bah tapi takut membongkarnya. Walid bin Mughirah, orang pertama yang
mengambil linggis, meruntuhkan dua pilar tempat suci tersebut. Ia merasa
takut dan gugup. Orang Mekah menanti jatuhnya sesuatu, tapi ketika ternyata
Walid tidak menjadi sasaran kemarahan berhala, mereka pun yakin bahwa
tindakannya telah mendapatkan persetujuan Dewa. Mereka semua lalu ikut
bergabung meruntuhkan bangunan itu. Pada saat pembangunan kembali ka’bah,
diberitahukan pada semua pihak sebagai berikut, “Dalam pembangunan kembali
Ka’bah, yang dinafkahkan hanyalah kekayaan yang diperoleh secara halal. Uang
yang diperoleh lewat cara-cara haram atau melalui suap dan pemerasan, tak
boleh dibelanjakan untuk tujuan ini.â€
Terlihat bahwa ini adalah ajaran para Nabi, dan mereka mengetahui
tentang kekayaan yang diperoleh secara tidak
halal, tetapi kenapa mereka masih melakukan hal demikian, inipun
terjadi di zaman ini, di Indonesia, rakyat ataupun pemerintahnya mengetahui
tentang halal dan haramnya suatu harta kekayaan atau pun perbuatan yang salah
dan benar, tapi mereka masih saja melakukan perbuatan itu walaupun tahu itu
adalah salah.
Mari kita kembali
lagi menuju Mekah, ketika dinding ka’bah telah dibangun dalam batas
ketinggian tertentu, tiba saatnya untuk pemasangan Hajar Aswad pada
tempatnya. Pada tahap ini, muncul perselisihan di kalangan pemimpin suku.
Masing-masing suku merasa bahwa tidak ada suku yang lain yang pantas
melakukan perbuatan yang mulia ini kecuali sukunya sendiri. Karena hal ini,
maka pekerjaan konstruksi tertunda lima hari. Masalah mencapai tahap kritis,
akhirnya seorang tua yang disegani di antara Quraisy, Abu Umayyah bin
Mughirah Makhzumi, mengumpulkan para pemimpin Quraisy seraya
berkata,â€Terimalah sebagai wasit orang pertama yang masuk melalui Pintu
Shafa.†(buku lain mencatat Bab as-salam). Semua menyetujui gagasan ini.
Tiba-tiba Muhammad muncul dari pintu. Serempak mereka berseru, “Itu Muhammad,
al-Amin. Kita setuju ia menjadi wasit!â€
Untuk menyelesaikan
pertikaian itu, Nabi meminta mereka menyediakan selembar kain. Beliau
meletakkan Hajar Aswad di atas kain itu dengan tangannya sendiri, kemudian
meminta tiap orang dari empat sesepuh Mekah memegang setiap sudut kain itu.
Ketika Hajar Aswad sudah diangkat ke dekat pilar, Nabi meletakkannya pada
tempatnya dengan tangannya sendiri. Dengan cara ini, beliau berhasil
mengakhiri pertikaian Quraisy yang hampir pecah menjadi peristiwa berdarah.
Tuhan, Sang Maha
Konsep sudah membuat konsep tentang semua ini, tanda-tanda seorang bintang
telah banyak ia tampakkan pada diri Muhammad, dari batinnya yang mulia sampai
pada bentuk lahirnya yang indah. Kesabaran yang diabadikan di dalam Kitab
suci menjadi bukti yang tak terbantahkan, bahwa ia adalah manusia sempurna,
dalam wujud lahiriah (penampakan), maupun batinnya. Tidak setitik cela
apalagi kesalahan selama hidupnya, Sang Maha Konsep benar-benar telah
mengonsepnya menjadi manusia ‘ilahi’. Al-Amin telah dikenal oleh masyarakat
Mekah, sebagai manusia mulia, sebagai manifestasi wujud kejujuran mutlak.
Sebelum pengutusannya menjadi Rosul, Muhammad selalu mengamati tanda
kekuasaan Tuhan, dan mengkajinya secara mendalam, terutama mengamati
keindahan, kekuasaan, dan ciptaan Allah dalam segala wujud. Beliau selalu
melakukan telaah mendalam terhadap
langit, bumi dan isinya. Beliau selalu mengamati masyarakatnya yang
rusak, dan hancur, beliau mempunyai tugas untuk menghancurkan segala bentuk
pemberhalaan. Apalah kiranya yang membuat masyarakatnya seperti ini, ia
mengembalikan semua ini kepada Tuhan, yang menurutnya tak mungkin sama dengan
manusia.
Gunung Hira,
puncaknya dapat dicapai kurang lebih setengah jam, gua ini adalah saksi atas
peristiwa menyangkut “sahabat karibâ€-nya (Muhammad), gua ini menjadi saksi
bisu tentang wahyu, dan seakan-akan ia ingin berkata,†disinilah dulu anak
Hasyim itu tinggal, yang selalu kalian sebut-sebut, disinilah ia diangkat
menjadi Rosul, disinilah Al-Furqon pertama kali dibacakan, wahai manusia,
bukankah aku telah mengatakannya, kalianlah (manusia) yang tak mau
menengarkannya, kalian menutup telinga kalian rapat-rapat, dan
menertawakanku, sedangkan sebagian dari kalian hanya menjadikan aku sebagai
museum sejarah.“kata saksi bisu.
III. Diangkat Menjadi Rasul
Hira, tempat diturunkannya kalimat
Tuhan Yang Maha Sakti, kalimat yang membuat iblis berputus asa untuk
menyesatkan manusia, kalimat yang dengannya alam semesta berguncang.
Al-Qur’an, susunan kalimatnya yang mengandung makna yang banyak telah membuat
tercengang manusia-manusia manapun di jagat raya, yang mengakui kebenarannya,
akan mengikutinya, sedangkan yang tidak mengakuinya harus tunduk atas
kebenarannya, dan bagi mereka yang menolak, dengan cara apapun akan sia-sia,
dan celaka. Jibril (Ruh Al-Qudus)
diutus Tuhan semesta Alam, Sang Pemilik Konsep, untuk menyampaikan
kalimat-Nya secara berangsur-angsur kepada Al-amin yang berada di Gunung
Hira’. Al-Amin telah mempersiapkan dirinya
selama empat puluh tahun untuk memikul tugas yang maha berat ini,
Jibril datang kepadanya dengan membawa beberapa kalimat dari Tuhannya. Ialah
kalimat pertama yang dikemukakan dalam Al-qur’an sebagai berikut
“Bacalah dengan [ menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajari [manusia]
dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa
yang tidak diketahuinyaâ€.
Ayat
ini dengan tegas menyatakan tentang program Nabi, dan menyatakan dalam
istilah-istilah jelas bahwa fondasi
agamanya diberikan dengan pengkajian, pengetahuan, kebijaksanaan, dan
penggunaan pena.
Muhammad, pembawa berita bahagia,
ancaman, dan perintah merupakan manusia teladan sepanjang masa, ia adalah
manusia dalam wujud Ilahiah, utusan Tuhan yang kepadanya ummat manusia
memohonkan syafa’at. Tidak satupun mahkluq yang mencapai kesempurnaan yang
dicapai Muhammad, sejak kecil ia telah memperlihatkan ketulusan, kejujuran,
manusia yang seumur hidupnya tidak pernah berbohong, yang tidak pernah
menghianati janji, dan sayang kepada yang miskin.
Malaikat Jibril menyelesaikan
tugasnya menyampaikan wahyu itu, dan Muhammad pun turun dari Gua Hira menuju
rumah “Khodijahâ€. Jiwa agung Nabi disinari cahaya wahyu. Beliau merekam di
hatinya apa yang didengarnya dari malaikat Jibril. Setelah kejadian ini,
Jibril menyapanya,â€Wahai Muhammad! Engkau Rosul Allah dan aku Jibrilâ€.
Muhammad menerima kalimat Tuhannya secara bertahap, secara berangsur-angsur,
fakta sejarah mengakui bahwa di antara wanita, Khodijah adalah wanita yang
pertama memeluk Islam, dan pria pertama yang memeluk Islam adalah ‘Ali.
Muhammad mengadakan perjamuan
makan dengan kerabatnya, selesai makan, beliau berpaling kepada para sesepuh
keluarganya dan memulai pembicaraan dengan memuji Allah dan memaklumkan
keesaan-Nya. Lalu beliau berkata,†Sesungguhnya, pemandu suatu kaum tak
pernah berdusta kepada kaumnya. Saya bersumpah demi Allah yang tak ada sekutu
bagi-Nya bahwa saya diutus oleh Dia sebagai Rosul-Nya, khususnya kepada Anda
sekalian dan umumnya kepada seluruh penghuni dunia. Wahai kerabat saya! Anda
sekalian akan mati. Sesudah itu, seperti Anda tidur, Anda akan dihidupkan
kembali dan akan menerima pahala menurut amal Anda. Imbalannya adalah surga
Allah yang abadi (bagi orang lurus) dan neraka-Nya yang kekal(bagi orang yang
berbuat jahat). “Lalu beliau menambahkan, “Tak ada manusia yang pernah
membawa kebaikan untuk kaumnya ketimbang apa yang saya bawakan untuk Anda.
Saya membawakan kepada Anda rahmat dunia maupun Akhirat. Tuhan saya
memerintahkan kepada saya untuk mengajak Anda kepada-Nya. Siapakah diantara
Anda sekalian yang akan menjadi pendukung saya sehingga ia akan menjadi
saudara, washi (penerima wasiat), dan khalifah (pengganti) saya?â€.
Ketika pidato Nabi mencapai poin
ini, kebisuan total melanda pertemuan itu. ‘Ali, remaja berusia lima belas
tahun, memecahkan kebisuan itu. Ia bangkit seraya berkata dengan mantap,â€
Wahai Nabi Allah, saya siap mendukung
Anda.†Nabi menyuruhnya duduk. Nabi mengulang tiga kali ucapannya, tapi tak
ada yang menyambut kecuali ‘Ali yang terus melontarkan jawaban yang sama.
Beliau lalu berpaling kepada kerabatnya seraya berkata,†Pemuda ini adalah
saudara, washi, dan khalifah saya diantara kalian. Dengarkanlah kata-katanya
dan ikuti dia".
Pemakluman khilafah (imamah) ‘Ali di
hari-hari awal kenabian Muhammad memperlihatkan bahwa dua kedudukan ini
berkaitan satu sama lain. Ketika Rosulullah diperkenalkan kepada masyarakat,
khalifahnya juga ditunjuk dan diperkenalkan pada hari itu juga. Ini dengan
sendirinya menunjukkan bahwa kenabian dan imamah merupakan dua hal yang tak
terpisahkan.
Peristiwa diatas membuktikan heroisme
spiritual dan kebenaran ‘Ali. Karena, dalam pertemuan di mana orang-orang tua
dan berpengalaman tenggelam dalam keraguan dan keheranan, ia menyatakan
dukungan dan pengabdian dengan keberanian sempurna dan mengungkapkan
permusuhannya terhadap musuh Nabi tanpa menempuh jalan politisi yang
mengangkat diri sendiri. Kendati waktu itu ia yang termuda diantara yang
hadir, pergaulannya yang lama dengan Nabi telah menyiapkan pikirannya untuk
menerima kenyataan, sementara para sesepuh bangsa ragu-ragu untuk
menerimanya.
Setelah berdakwah kepada kaum kerabatnya, Nabi
berdakwah terang-terangan kepada kaum Quraisy. Muhammad, berbekal kesabaran,
keyakinan, kegigihan, dan keuletan dalam berdakwah terus-menerus dan tidak
menghiraukan orang-orang musrik yang terus menghardik dan mengejeknya. Banyak
yang cara yang dilakukan kaum Quraisy untuk menghentikan Muhammad, suatu saat
Abu Tholib sedang duduk bersama keponakannya. Juru bicara rombongan yang
mendatangi rumah Abu Tholib membuka pembicaraan dengan berkata,†Wahai Abu
Tholib! Muhammad mencerai-beraikan barisan kita dan menciptakan perselisihan
diantara kita. Ia merendahkan kita dan mencemooh kita dan berhala kita. Jika
ia melakukan itu karena kemiskinan dan kepapaannya, kami siap menyerahkan
harta berlimpah kepadanya. Jika ia menginginkan kedudukan, kami siap
menerimanya sebagai penguasa kami dan kami akan mengikuti perintahnya. Bila
ia sakit dan membutuhkan pengobatan, kami akan membawakan tabib ahli untuk
merawatnya…â€.
Abu Tholib berpaling kepada Nabi
seraya berkata,“ Para sesepuh anda datang untuk meminta Anda berhenti
mengkritik berhala supaya mereka pun tidak mengganggu Anda.†Nabi menjawab,â€
Saya tidak menginginkan apa pun dari mereka. Bertentangan dengan empat
tawaran itu, mereka harus menerima satu kata dari saya, yang dengan itu
mereka dapat memerintah bangsa Arab dan menjadikan bangsa Ajam sebagai
pengikut mereka.†Abu Jahal bangkit sambil berkata, “ Kami siap sepuluh kali
untuk mendengarnya.†Nabi menjawab,†Kalian harus mengakui keesaan Tuhan.â€
Kata-kata tak terduga dari Nabi ini laksana air dingin ditumpahkan ke ceret
panas. Mereka demikian heran, kecewa, dan putus asa sehingga serentak mereka
berkata,†Haruskah kita mengabaikan 360 Tuhan dan menyembah kepada satu Allah
saja?â€
Orang Quraisy meninggalkan rumah Abu
Tholib dengan wajah dan mata terbakar kemarahan. Mereka terus memikirkan cara
untuk mencapai tujuan mereka. Dalam ayat berikut, kejadian itu dikatakan,
“Dan mereka heran karena mereka
kedatangan seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka; dan orang-orang
kafir berkata,’Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta. Mengapa ia
menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja ? Sesungguhnya ini
benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.’ Dan pergilah
pemimpin-pemimpin mereka [seraya berkata], ‘Pergilah kamu dan tetaplah
[menyembah] tuhan-tuhanmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang
dikehendaki. Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir
ini; ini(mengesakan Allah) tidak lain kecuali dusta yang diada-adakan.â€
Banyak sekali contoh penganiayaan dan
penyiksaan kaum Quraisy, Tiap hari nabi menghadapi penganiayaan baru.
Misalnya, suatu hari Uqbah bin Abi Mu’ith melihat Nabi bertawaf, lalu
menyiksanya. Ia menjerat leher Nabi dengan serbannya dan menyeret beliau ke
luar masjid. Beberapa orang datang membebaskan Nabi karena takut kepada Bani
Hasyim. Dan masih banyak lagi. Nabi
menyadari dan prihatin terhadap kondisi kaum Muslim. Kendati beliau mendapat
dukungan dan lindungan Bani Hasyim, kebanyakan pengikutnya budak wanita dan –
pria serta beberapa orang tak terlindung. Para pemimpin Quraisy menganiaya
orang-orang ini terus-menerus , para pemimpin terkemuka berbagai suku
menyiksa anggota suku mereka sendiri yang memeluk Islam. Maka ketika para
sahabatnya meminta nasihatnya menyangkut hijrah, Nabi menjawab, “Ke Etiopia
akan lebih mantap. Penguasanya kuat dan adil, dan tak ada orang yang ditindas
di sana. Tanah negeri itu baik dan bersih, dan Anda boleh tinggal di sana
sampai Allah menolong Anda.
Pasukan Syirik Quraisy kehabisan akal
untuk menghancurkan Muhammad, maka mereka melakukan propaganda anti Muhammad,
diantaranya mereka memfitnah Nabi, Bersikeras menjuluki Nabi Gila, larangan
mendengarkan Al-Qur’an, menghalangi orang masuk Islam, sehingga Allah
mengabadikan perkataan orang-orang keji ini dan menunjukkan sesatnya
perkataan mereka, dalam Al-Qur’an Allah berfirman
“Demikianlah, tiada seorang rosul pun
yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka selain mengatakan,’ Ia
adalah seorang tukang sihir atau orang gila.’ Apakah mereka saling berpesan
tentang apa yang dikatakan itu ? Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui
batas.â€
Kaum
Quraisy pun gagal melakukan berbagai macam cara untuk menghalangi usaha
Muhammad, dan menghalangi orang-orang untuk mengikuti agama Tuhan Yang Esa.
Mereka pun melakukan Blokade ekonomi yang membuat banyak kaum muslim,
terutama kaum wanita dan anak-anak kelaparan. Nabi dan para pengikutnya masuk
ke Syi’ib Abu Tholib, yang diikuti pendamping hidupnya, Khodijah, dengan
membawa serta Fatimah AS. Orang-orang Quraisy mengepung mereka di Syi’ib itu
selama tiga tahun. Dan akhirnya tahun-tahun blokade itu pun berakhir. Dan
keluarlah sang bintang bersama keluarga dan sahabatnya dari pengepungan.
Allah telah menetapkan kemenangan bagi mereka, dan Khodijah pun berhasil pula
keluar dari pengepungan dalam keadaan amat berat dan menderita, Beliau telah
hidup dengan kehidupan yang menjadi teladan Istimewa bagi kalangan kaum
wanita. Ajal Khodijah sudah dekat. Allah telah memilihnya untuk mendampingi
Rosulullah Saww., dan dia telah berhasil menunaikan tugas dengan baik.
Khodijah akhirnya meninggal pada tahun itu juga. Yakni, pada saat kaum Muslim
keluar dari blokade orang-orang Quraisy, tahun kesepuluh sesudah Kenabian.
Pada tahun yang sama, paman Rosul (Abu Tholib) meninggal dunia, yang
sekaligus sebagai pelindung dakwa Muhammad. Sungguh Nabi mengalami kesedihan
yang amat berat. Beliau kehilangan Khodijah, dan juga pamannya yang menjadi
pelindung, dan pembelanya. Itu sebabnya, maka tahun ini dinamakan ‘Am Al-Huzn
(Tahun Duka cita). Bukan hanya Rosul yang terpukul hatinya, Fatimah, yang
belum kenyang mengenyam kasih sayang seorang ibu dan kelembutan belaiannya,
ikut pula menanggungnya. Kedukaan menyelimuti dan menindihnya di tahun penuh
kesedihan itu.Fatimah kehilangan ibundanya, berpisah dari orang yang menjadi
sumber cintanya dan kasih sayangnya. Acap kali dia bertanya kepada
ayahandanya,†Ayah, kemana Ibu?†Kalau sudah begini, tangisnya pecah, air
matanya meleleh, dan kesedihan menerpa hatinya. Rosul merasakan betapa berat
kesedihan yang ditanggung putrinya. Setelah wafatnya Abu Tholib kaum Kafir
Quraisy semakin berani menganggu Muhammad, akhirnya Muhammad berhijrah ke
Yastrib, peristiwa hijrahnya Nabi ke Yastrib, merupakan momen awal dari
lahirnya negara Islam. Penduduk Yastrib bersedia memikul tanggung jawab bagi
keselamatan Nabi. Di bulan Robi’ul Awwal tahun ini, saat hijrahnya Nabi
terjadi, tak ada seorang muslim pun yang tertinggal di Mekah kecuali Nabi,
‘Ali dan Abu Bakar, dan segelintir orang yang ditahan Quraisy atau karena
sakit,dan lanjut usia.
Kaum Quraisy yang berada di Mekah
akhirnya membuat kesepakatan untuk membunuh Muhammad di malam hari, dan
masing-masing suku mempunyai wakil, sehingga Bani Hasyim tidak dapat menuntut
balas atas kematian Muhammad. Orang-orang ini memang bodoh, mereka mengira
Muhammad dapat dihancurkan hanya dengan cara seperti ini, seperti urusan duniawi mereka. Jibril
datang memberitahu Nabi tentang rencana kejam kaum kafir itu. Al-Qur’an
merujuk pada kejadian itu dengan kata-kata,
“Dan [ingatlah] ketika
orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan
daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau
mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu.
Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
Ali berbaring melewati cobaan yang
mengerikan demi keselamatan Islam
menggantikan Nabi, sejak sore. Ia bukan orang tua yang lanjut usia,
tapi seorang anak muda yang begitu berani mengorbankan nyawanya untuk sang
Nabi, ia, yang bersama Khodijah adalah orang yang pertama-tama beriman kepada
Nabi, dialah orang yang rela berkorban untuk Nabi, Ali, sekali lagi ‘Ali.
Kepadanya Nabi berkata,â€Tidurlah di ranjang saya malam ini dan tutupi tubuh
Anda dengan selimut hijau yang biasa saya gunakan, karena musuh telah
bersekongkol membunuh saya. Saya harus berhijrah ke Yastrib. ‘Ali menempati
ranjang Nabi sejak sore. Ketika tiga perempat malam lewat, empat puluh orang
mengepung rumah nabi dan mengintipnya melalui celah. Mereka melihat keadaan
rumah seperti biasanya, dan menyangka bahwa orang yang sedang tidur di kamar
itu adalah Nabi.
IV.
Hijrah
Kini tiba fajar. Semangat dan gairah
besar tampak di kalangan musyrik itu. Mereka begitu yakin akan segera
berhasil. Dengan pedang terhunus mereka memasuki kamar Nabi, yang menimbulkan
suara gaduh. Serentak ‘Ali mengangkat kepalanya dari bantal dan menyingkirkan
selimutnya lalu berkata dengan sangat tenag,â€Apa yang terjadi ?†Mereka
menjawab,â€Kami mencari Muhammad. Di mana dia?†’Ali berkata,†Apakah anda
menitipkannya kepada saya sehingga saya harus menyerahkannya kembali kepada
Anda? Bagaimanapun, sekarang ia tak ada di rumah.†Muhammad telah pergi jauh
di luar pengetahuan mereka.
Nabi, tiba di Quba tanggal 12 Rabi’ul
Awwal, dan tinggal di rumah Ummu Kultsum ibn al-Hadam. Sejumlah Muhajirin dan
Ansor sedang menunggu kedatangan Nabi. Beliau tinggal di situ sampai akhir
pekan. Sebagian orang mendesak agar beliau segera berangkat ke Madinah,
tetapi beliau menunggu kedatangan ‘Ali. Orang Quraisy mengetahui hijrahnya
‘Ali dan rombongannya – diantaranya ialah Fatimah, puteri Nabi, Fatimah binti
‘Asad dan Fatimah binti Hamzah bin Abdul Mutholib – karena itu, mereka
memburunya dan berhadap-hadapan dengan dia di daerah Zajnan. Perselisihan pun
terjadi dan ‘Ali berkata “Barangsiapa menghendaki tubuhnya terpotong-potong dan darahnya tumpah, majulah! Tanda marah
nampak di wajahnya. Orang-orang Quraisy yang merasa bahwa masalah telah
menjadi serius, mengambil sikap damai dan berbalik pulang.†Ketika ‘Ali tiba
di Quba, kakinya berdarah, dikarenakan menempuh perjalanan Makah Madinah
dengan berjalan kaki. Nabi dikabari bahwa, ‘Ali telah tiba tapi tak mampu
menghadap beliau. Segera nabi ke tempat ‘Ali lalu merangkulnya. Ketika
melihat kaki ‘Ali membengkak, air mata Nabi menetes".
Penduduk Yastrib – yang kemudian
berganti menjadi nama Madinah -
menyambut kedatangan Nabi.
Mereka mengucapkan berbagai macam syair untuk menyambut manusia mulia ini.
Disinilah manifestasi sebuah negara Islam pertama kali didirikan. Muhammad
menyusun kekuatannya di Madinah bersama keluarga dan sahabat setianya yang rela
meninggalkan tanah air dan hartanya untuk Tuhannya, islam yang muda ini
menyusun kekuatan untuk menghadapi kekuatan kaum Quraisy yang setiap saat
siap untuk menghancurkan Islam yang dibangun ini, perang demi perang mulai
dari Badar, Uhud, Khandaq, yang disetiap perang tampillah Al-Washi Muhammad
yang selalu menjadi pemberi moral kepada pasukan untuk menghancurkan kafir
Quraisy dengan Iman yang membara. Pada perang Badar ‘al-washi (‘Ali) dan
Hamzah tampil menghadapi pemberani kafir Quraisy, dalam sepucuk suratnya kepada Muawiyah,
‘Ali mengingatkannya dalam kata-kata ‘Pedang saya yang saya gunakan untuk
membereskan kakek anda dari pihak ibu (Utbah, ayah dari Hindun Ibu Muawiyah),
paman anda dari pihak Ibu (Walid bin Uthbah) dan saudara Anda (Hanzalah) masih
ada pada saya. Pada perang Uhud Nabi dan lagi-lagi Hamzah dan ‘Ali tidak
pernah Absen, ‘Ali adalah pembawa panji dalam setiap peperangan. Nabi
mengungkapkan nilai pukulan ‘Ali pada perang Khandaq (parit) – disebut juga
dengan Ahzab – kepada ‘Amar bin ‘Abdiwad itu,†Nilai pengorbanan itu melebihi
segala perbuatan baik para pengikutku, karena sebagai akibat kekalahan jagoan
kafir terbesar itu kaum Muslim menjadi terhormat dan kaum kafir menjadi aib
dan terhina".
V. Benteng
Khaibar
Pada perang Khaibar ketika semangat
kaum muslim mengendur dan merasa tidak
mampu untuk menghancurkan benteng Khaibar, orang-orang menunggu dengan
gelisah dan ketakutan, karena sebelumnya Abu Bakar dan Umar tidak ada yang
mampu menghancurkan benteng, bahkan ‘Umar memuji keberanian pemimpin benteng,
Marhab,yang luar biasa yang membuat Nabi dan para komandan Islam kecewa atas
pernyataan ‘Umar ini.
Kebisuan orang-orang sedang menunggu
dengan gelisah dipecahkan oleh kata-kata Nabi,†Dimanakah ‘Ali? “ Dikabarkan
kepada beliau bahwa ‘Ali menderita sakit mata dan sedang beristirahat di
suatu pojok. Nabi bersabda,†Panggil dia.†‘Ali diangkut dengan unta dan
diturunkan di depan kemah Nabi.†Pernyataan ini menunjukkan sakit matanya
demikian serius sampai tak mampu berjalan. Nabi menggosokkan tangannya ke
mata ‘Ali seraya mendoakannya. Mata ‘Ali langsung sembuh dan tak pernah sakit
lagi sepanjang hidupnya. Nabi memerintahkan ‘Ali maju, menurut riwayat pintu
benteng Khaibar itu terbuat dari batu, panjangnya 60 inci, dan lebarnya 30
inci. Mengutip kisah pencabutan pintu benteng Khaibar itu dari ‘Ali melalui
jalur khusus,†Saya mencabut pintu Khaibar dan menggunakannya sebagai perisai.
Seusai pertempuran, saya menggunakannya sebagai jembatan pada parit yang
digali kaum Yahudi.†Seseorang bertanya kepadanya,†Apakah Anda merasakan
beratnya?†‘Ali menjawab,†Saya merasakannya sama berat dengan perisai saya.â€
Masih banyak lagi peristiwa-peristiwa lain selain peperangan untuk melawan
kebejatan kaum kafir Quraisy, banyak juga peristiwa yang menggembirakan,
misalnya peristiwa pernikahan al-Washi dan Fatimah, putri Nabi, perubahan
kiblat dari Bait al-Maqdis ke Ka’bah di Makah. Selain serangan dari luar Kota
Madinah, kaum Yahudi yang berada di dalam kota selalu mencoba melakukan
rongrongan terhadap pemerintahan Islam yang masih muda ini, namun Sang Maha
Konsep telah menentukan Drama yang berbeda, walaupun mereka mencoba
memadamkan nur cahaya-Nya, namun Ia
terus menerangi Nur Cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu benci.
VI. Fath Makkah
Tahun kedelapan Hijrah, perjanjian
Hudaibiyah dikhianati oleh orang-orang Quraisy mekah, Nabi segera
mengeluarkan perintah kesiagaan umum. Beliau siapkan pasukan besar yang belum
pernah disaksikan kehebatannya selama ini. Ketika pasukan telah lengkap dan
siap bergerak, Nabi pun menyampaikan bahwa sasarannya adalah Mekah. Pasukan
bergerak laksana migrasi kawanan burung menuju arah selatan. Nabi
memerintahkan kepada pasukannya yang berjumlah 10.000 orang untuk membagi
diri, dan menyalakan api unggun di malam hari agar pasukan musuh melihat
betapa besar pasukan musuh tersebut.
Di dekat kuburan Abu Tholib dan
Khodijah yang terletak di punggung Mekah, kaum muslimin membuat kubah untuk
Nabi. Dari kubah inilah Nabi mengamati dengan cermat arus pasukan Islam yang
masuk ke kota dari empat penjuru.
Makkah... Membisu di depan Nabi dan
pendukungnya. Ya Mekah membisu dan tidak lagi menyerukan teriakan
Fir’aun-fir’aun, digantikan hiruk pikuk suara 10.000 prajurit Muslim yang
menggema yang seakan-akan sedang menunggu kedatangan sahabatnya
Gua itu menatap kepada orang yang dulu
berada dalam perutnya dalam keadaan terusir yang kini telah berdiri tegap
dengan gagah dan dikelilingi puluhan ribu pengikut dan pembelanya.
Nabi memasuki Mekah dan bertawaf,
menghancurkan berhala-berhala bersama al-Washi, tidak ada darah yang
tertumpah. Orang-orang Quraisy yang berada di Makkah menunggu bibir Muhammad
berucap tentang mereka, apakah yang akan terjadi pada mereka, namun bibir itu
begitu mulia untuk menjatuhkan hukuman, ia memberikan kepada mereka yang
telah memeranginya pengampunan dan beliau berkata “... Pergilah, Anda
semua adalah orang-orang yang
dibebaskan!â€
Kini, di Shafa, laki-laki yang telah
membuat sejarah itu telah kembali, berdiri di depan kehidupannya yang sarat
dengan berbagai peristiwa dan yang ditangannya tergenggam masa depan yang
gemilang. Selama dua puluh tahun penggembalaannya tak pernah henti, ia tak
pernah merasakan letih, kesabarannya begitu tinggi, tak pernah menyerah.
Orang –orang Quraisy berdesak-desakkan di bukit Shafa untuk memberikan
Ba’iat.
Setelah penaklukan Mekah masih ada
beberapa peperangan besar berlanjut – semasa hidup Nabi - yaitu Hunain,
Tabuk. Al-Washi tampil dengan gagah perkasa dalam peperangan ini, sesudah
membuat kocar-kacir musuh, al-washi segera menghambur untuk bergabung dengan
Nabi, ia memutari Nabi, dan menghambur membabat musuh untuk melindungi Nabi,
dan pada kali yang lain menemui prajurit musuh yang lari dan menghadang
kejaran musuh. Sesudah itu kembali memutari Nabi. Nabi memanggil
sahabat-sahabatnya yang lari cerai-berai “ Ayyuhan Nas, mau kemana kalian ?â€
Wahai orang-orang yang ikut bai’at al-Ridwan! Wahai, orang-orang yang
kepadanya diturunkan surat Al-Baqarah! Wahai orang-orang yang berbaiat di
bawah pohon...! orang-orang Madinah yang gagah berani segera sadar akan diri
mereka! Dan ingat bahwa hingga saat ini mereka adalah tulang punggung Nabi.
Kini Nabi memanggil mereka di tengah 12.000 orang prajurit, dua ribu
diantaranya adalah kaum kerabatnya. Mereka segera menghambur ke arah Nabi
menyambut panggilannya dengan, “Labbaik, Labbaik... Kami datang, kami
datang...!â€
Pasukan Islam kembali memenangkan
pertempuran, peran individual Muhammad dalam menyampaikan risalah agungnya
telah selesai, dan kini – tidak bisa – tidak di harus melihat pasukannya,
untuk kesekian kalinya, mengingat dan mengenang kembali pelajaran yang telah
diberikannya selama dua puluh tiga tahun, agar di bisa mengevaluasidan
menelitinya kembali.
VII. Haji Wada
Tahun kesebelas Hijrah, haji pertama
Nabi dan kaum Muslimin tanpa ada seorang musrik pun yang ikut didalamnya,
untuk pertama kalinya pula, lebih dari 10.000 orang berkumpul di Madinah dan
sekitarnya, menyertai Nabi melakukan perjalanan ke Makkah, dan .. sekaligus
inilah haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi. Rombongan haji meninggalkan
Madinah tanggal 25 Dzulqa’idah , Nabi disertai semua isterinya, menginap satu
malam di Dzi Al-Hulaifah, kemudian melakukan Ihram sepanjang Subuh, dan mulai
bergerak... seluruh padang terisi gema suara mereka yang mengucapkan,â€Labbaik, Allahumma
labaik... Labbaik, la syarika laka, ! Aku datang memenuhi panggilanmu, Allahumma,
ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu...Labbaik,
aku datang memenuhi panggilan-Mu. Segala puji, kenikmatan, dan
kemaharajaan, hanya bagi-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu... Labbaik, aku
datang memenuhi panggilan-Mu...†Langit, hingga hari itu, belum pernah
menyaksikan pemandangan di muka bumi seperti yang ada pada saat itu. Lebih
dari 100.000 orang, laki-laki dan perempuan – dibawah sengatan Matahari yang
amat terik dan di padang pasir yang sebelumnya tak pernah dikenal orang –
bergerak menuju satu arah. Medan ini merupakan lukisan paling indah dari satu warna yang menghiasi
kehidupan manusia. Dan sejarah, adalah kakek tua yang terbelenggu dalam
pengabdian terhadap kepentingan-kepentingan. Ia adalah tukang cerita yang
membacakan hikayat-hikayat Fir’aun, Kisra dan Kaisar. Sejarah sekali melihat Muhammad dan
orang-orang yang bergerak bersamanya
dengan heran! Aneh sekali. Pasukan apa ini? Komandan berjalan kaki
kelelahan, dan pengikut-pengikutnya
pun demikian pula. Nabi memang berjalan kaki bersama umatnya. Sejarah
memang mendengar bahwa “penguasa†itu berada di tengah-tengah pasukan itu,
tapi ketika dicari-carinya, dia tak bisa menemukannya. Rombongan itu masuk
Mekah 4 Dzulhijjah, disitu telah berkumpul Allah, Ibrahim, Ka’bah dan
Muhammad. Dia juga ingin memperlihatkan kepada Ibrahim, bahwa karya besarnya,
kita sudah diantarkan kepada Maksud.
Matahari tepat di tengah siang hari
itu. Seakan-akan ia menumpahkan seluruh cahayannya yang memakar ke atas
kepala semua orang. Nabi berdiri di depan lebih dari 100.000 orang. Laki-laki
dan perempuan yang mengelilinginya. Nabi memulai pidatonya, Rosulullah
berkata,â€Tahukah kalian, bulan apa ini ?â€
Mereka serentak menjawab,â€Bulan
Haram!†.....
...â€Ayyuhan Nas, camkan
baik-baik perkataanku. Sebab, aku tidak tahu, mungkin aku tidak lagi akan
bertemu dengan kalian sesudah tahun ini, di tempat ini, untuk
selama-lamanya... Ayyuhan Nas, sesungguhnya darah dan hartamu adalah
haram bagimu hingga kalian menemui Tuhanmu sebagaimana diharamkannya hari dan
bulanmu ini. Sesudah itu, kamu sekalian akan menemui Tuhanmu dan ditanya
tentang amal-amalmu. Sungguh, aku telah sampaikan hal ini. Maka, barangsiapa
yang masih mempunyai amanat, hendaknya segera disampaikan kepada orang yang
berhak menerimanya.....â€
Akar-akar syirik telah dihapuskan dari
Mekah, dan Mekah menjadi sebuah kota suci bagi kaum muslim, tempat
berkumpulnya muslimin dari seluruh penjuru dunia, dengan menggunakan pakaian
yang sama, menuju Tuhannya, tidak ada perbedaan, baik kaya, miskin, raja,
rakyat, semuanya sama dihadapan Tuhan, yang membedakannya adalah takwa.
Muhammad telah melaksanakan tugasnya,
dan sekarang beliau berada di pembaringan, Nabi membuka mata seraya berkata
kepada putrinya dengan suara pelan “Muhammad tidak lain hanyalah seorang
Rosul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rosul. Apakah jika dia
wafat atau dibunuh kamu akan berbalik ke belakang? Barangsiapa berpaling ke
belakang, maka tidak akan mendatangkan mudarat kepada Allah sedikitpun; dan
Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukurâ€.[Petikan dari laman. fatimah.org]
06.32
ENERGI‑ENERGI: MAILAIKAT DAN JIN
Unknown
No comments
ENERGI‑ENERGI: MAILAIKAT DAN JIN
Alam semesta, selain objek‑objek materi,
juga mengandung energi‑energi dalam bentuk listrik, magnetisme, panas,
cahaya, dan sebagainya. Al‑Qur'an, di samping membahas alam semesta yang
berupa materi, juga menggunakan kata‑kata yang terkenal seperti
matahari, bulan, bintang‑bintang, dan sebagainya, sedangkan pokok
bahasan mengenai energi tampaknya dibahas dalam istilah‑istilah seperti
malaikat‑malaikat dan jin, yang sangat tidak dikenal dalam sains.
Malaikat‑malaikat, menurut pemyataan Nabi MuhammadShallallahu 'Alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh Muslim, dicipta dari نو ر (nur)1) Kata nur yang
biasanya diterjemahkan dengan sinar, sebagaimana dikemukakan
sebelumnya, bisa juga berarti energi radian. Selain itu, kata‑kata Arab ملك (Malak) yang diterjemahkan dengan malaikat juga berarti perasaan kuat, kekuatan atau energi.
Mengenai jin Al‑Qur'an menyatakan:
"Dan Dia [Allah] telah mencipta Jin dari gelombang panas yang dikeluarkan oleh api.2) "
Sesuatu yang dikeluarkan oleh api, dalam terminologi sains, berarti sinar‑sinar infra atau energi panas.
Dengan mengacu informasi tersebut di
atas, mungkinkah para malaikat dan jin itu tersusun dari beberapa
bentuk energi radian yang tidak dapat kita persepsi melalui
indera‑indera fisik kita tetapi yang ada memberikan pengaruhnya
terhadap kita tanpa kita sadari, sebagaimana sinar X, yang menembus
daging manusia tetapi tidak menimbulkan rasa apa‑apa pada manusia yang
bersangkutan?
Energi Radian
Energi, menurut sains, bisa dikaitkan
dengan materi sebagai energi kimia, energi mekanik, dan lain‑lainnya,
atau bisa ada tanpa adanya materi, yakni di ruang kosong sebagai energi
radian, yang contoh paling terkenalnya adalah cahaya.
Energi radian atau radiasi
elektromagnetik ditampilkan dalam bentuk gelombang‑gelombang yang sama
dengan gelombang‑gelombang yang terjadi di permukaan air ketika
terganggu oleh batu yang dijatuhkan atau oleh angin. Ada bermacam‑macam
bentuk energi radian, yang berbeda‑beda satu sama lain dalam panjang
gelombangnya (jarak antara satu puncak gelombang dan puncak gelombang
lainnya) dan frekuensinya jumlah gelombang yang timbul selama satu
detik). Rentang frekuensi‑frekuensi dan panjang gelombang‑gelombang itu
sangat besar dan angka‑angka yang menunjukkannya bisa sangat besar atau
sangat kecil, sebagai konsekuensinya angka‑angka itu harus dinyatakan
dalam 10 macam kekuatan seperti dijelaskan berikut ini:
Panjang gelombang dalam mtr.
|
Nama Radiasi Elektromagnetik
|
Frekuensi Kilo saikel per detik 3
|
10-13 - 10-15
|
Sinar Kosmik
|
1019 - 1020
|
10-11 - 10-13
|
Sinar Gama
|
1017 - 1019
|
10-8 - 10-11
|
Sinar X
|
1014 - 1017
|
10-6.5 - 10-8
|
Sinar Ultra Violet
|
1012 - 1014
|
10-6 - 10-6.5
|
Sinar yang terlihat
|
1011.5 -1012
|
10-4 - 10-6
|
Sinar Infra Merah
|
109 - 1011.5
|
104 - 10-4
|
Frekuensi Radio
|
102 - 109
|
107 - 104
|
Frekuensi Audio
|
0.1 - 102
|
3) Satu Kilosaikel adalah 1.000 gelombang per detik
Spektrum
elektromagnetik yang diringkaskan di atas menunjukkan bahwa
panjang-panjang gelombang berkisar mulai dari seperjuta-juta milimiter
hingga beberapa ratus kilometer dan frekuensi-frekuensinya berkisar
mulai 100 gelombang per detik hingga 1020 gelombang per
detik. Dalam cakupan panjang dari panjang-panjang gelombang dan
frekuensi-frekuensi ini, cahaya yang terlihat menenmpati porsi yang
sangat besar. Ini berarti bahwa mata kita bersifat sensitif terhadap
radiasi elektromagnetik yang sangat kecil sekalipun dan tidak sensitif
terhadap porsi besar, yang dengan jelas menunjukkan keterbatasan
indera‑indera fisik kita dan membuktikan bahwa hal‑hal yang tidak dapat
dipersepsi oleh indera‑indera fisik kita bisa saja dan memang
benar‑benar ada.
Malaikat‑malaikat
Allah berfirman:
Segala puji bagi Allah. Dialah yang
telah mencipta langit‑langit dan bumi. Dia yang telah menjadikan
malaikat‑malaikat sebagai utusan‑utusan yang memiliki dua, tiga dan
empat buah sayap4. 'QS. 35: 1.
Pesan‑pesan kita disampaikan dengan
sarana‑sarana radiasi elektromagnetik melalui radio, televisi, telepon,
teleprinter, dan sebagainya. Ayat Al‑Qur'an yang dikutip di atas, yang
menggambarkan para malaikat sebagai utusan-utusan, mendukung pandangan
bahwa para malaikat tersusun dari energi radian karena para malaikat
itu, menurut Al‑Qur'an, dan radiasi elektromagnetik menurut sains,
menyampaikan pesan‑pesan. Kata‑kata Arab جناح (janah)
yang diterjemahkan dengan sayap juga dipergunakan untuk pengertian
kekuatan, yang dalam pengertian itu, para malaikat juga dapat dianggap
sebagai utusan‑utusan yang memiliki berbagai atau beberapa macam
kekuatan.
Apakah keempat sayap atau kekuatan yang
disebut dalam ayat Al‑Qur'an tersebut di atas menunjukkan makna keempat
kekuatan pokok di alam?. Hal ini akan dibahas lebih lanjut di bagian
belakang.
Sesungguhnya orang‑orang yang
mengatakan, 'Tuhan kaini adalah Allah,' kemudian dia berpegang teguh
dengan pendirian mereka maka turunlah kepada mereka para malaikat
[seraya mengatakan], 'Janganlah kamu merasa takut dan jangan bersedih;
dan gembirakanlah mereka dengan syurga yang telah dijanjikan Allah untuk
kamu. Kamilah pelindung‑pelindungmu dalam kehidupan di dunia dan di
akhirat. Di dalamnya kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan dan
juga memperoleh apa yang kamu minta; sebagai hiburan yang diturunkan
oleh [Allah] yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.(41: 30-32)
Apakah kita pemah mendengar, merasakan
atau menyadari pesan para malaikat ini: 'Kamilah pelindung‑pelindungmu
dalam kehidupan di dunia (ini)' Pesan ini diberikan kepada orang‑orang
yang mengatakan: 'Tuhan kami adalah Allah." dan kemudian dia berpegang
teguh dengan pendirian mereka itu. Kapan saja, karena beriman kepada
Allah, kita ingat dengan‑Nya, beribadah kepadaNya atau berbuat baik,
kita akan mendapatkan kepuasan tertentu, ketenangan, [atau] sejenis
kedamaian pikiran. Apakah pengalaman atau perasaan ini disebabkan oleh
turunnya para malaikat yang membawa pesan itu dan interaksi mereka
dengan pikiran manusia yang merupakan pusat segala macam penerimaan?
Ayat‑ayat Al‑Qur'an berikut ini memberikan tambahan penjelasan mengenai
hal ini.
[Ingatlahl ketika Tuhanmu
mewahyukan kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka
teguhkanlah [pendirian] orang‑orang yang beriman itu." Kelak akan Aku
jatuhkan rasa takut ke dalam hati orang‑orang kafir. Sebab itu
penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap‑tiap ujung jari mereka.
(8:12)
Kemudian Allah menurunkan
ketenangan‑Nya kepada Rasul‑Nya dan kepada orang‑orang beriman. Dan Dia
menurunkan tentara‑Nya yang tidak kamu ketahui dan menurunkan siksa
kepada orangorang kafir. Dan itulah balasan kepada orang‑orang kafir
itu.'[9:26]
Dalam momentum‑momenturn kita yang
tragik dan meresahkan kita berdoa dan memohon pertolongan Allah, dan
sangat sering terjadi bahwa setelah kita berdoa kita kelihatan memiliki
energi yang segar, harapan dan kepercayaan diri. Apakah kondisi jiwa
kita itu disebabkan oleh interaksi para malaikat dengan pikiran dan hati
kita, dalam bentuk energi radian?
Mengenai masalah kematian, Al‑Qur'an menyatakan:
Katakanlah [Muhammad], 'Malaikat
maut yang diserahi untuk [mencabut] nyawamu mematikanmu. Kepada
Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.'[32:11]
Kematian bisa disebabkan oleh radiasi
yang berat melalui penghancuran sel‑sel tubuh manusia. Dalam pengobatan
kanker, bagian [tubuh] pasien yang rusak dikenakan radiasi yang
menghancurkan sel‑sel kanker itu. Apakah malaikat maut itu terbentuk
dari energi radian, yang menyebabkan kerusakan sebagian organ vital
tubuh manusia, seperti sistem saraf pusat, yang akhirnya mengakibatkan
kematian? Radiasi elektrornagnetik mernang menghasilkan anestesia pada
tikus‑tikus dan obat ini menyebabkan manusia tidak sadar, [dan] dosisnya
yang berlebihan bisa menyebabkan kernatian.
Al‑Qur'an, mengenai malaikat‑malaikat sebagai sahabat‑sahabat manusia, menyatakan:
Baginya [manusia] ada
[malaikat‑malaikat] yang mengikutinya secara bergiliran di depan dan di
belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah [13:11]
Kita belum pernah menyadari tentang para
malaikat yang menemani kita ini, tetapi pada kesempatan‑kesempatan
tertentu, misalnya ketika menyelamatkan diri dari kecelakaan‑kecelakaan
yang serius kita benar‑benar merasakan adanya sejumlah kekuatan
eksternal yang menyelamatkan kita dari lindasan mobil atau terjatuh ke
dalam jurang.
Mengenai perbuatan‑perbuatan kita, Al‑Qur'an menyatakan:
Dan sesungguhnya terhadap kamu ada
[malaikat‑malaikat] yang mengawasi, yang mencatat
[pekerjaan‑pekerjaanmu]. Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan
[82:10-12]
Kita memiliki alat‑alat seperti
pita‑pita rekaman, kaset-kaset video, dan kamera‑karnera yang merekam
suara-suara dan tindakan‑tindakan kita. Ini adalah alat‑alat elektronik
yang mempergunakan radiasi elektrornagnetik. Apakah sulit bagi Allah,
Sang Pencipta kita, mengatur alat‑alat semacam itu dalam bentuk
malaikat‑malaikat yang tidak terlihat? Apakah malaikat‑malaikat ini
ditugaskan sebagai perekam‑perekam, membantu kita mengumpulkan kembali
sejumlah peristiwa di masa lampau sebagaimana penyimpan rekaman di suatu
kantor yang membantu mengeluarkan arsip lama? Sangat boleh jadi ingatan
kita tidak menyimpan apa‑apa tetapi alat perekam para malaikat itu
berhubungan dengan kita.
Mengenai tugas‑tugas lain para malaikat, Al‑Qur'an menyatakan:
Ya. Bila kamu tetap sabar dan
bersiap siaga, dan mereka menyerang kamu seketika itu juga, niscaya
Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. Maka
sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya [Muhammad], dan Jibril dan
orang‑orang mu'min yang baik; dan selain itu para malaikat pun adalah
penolongnya juga. [66:4]
Wahai orang‑orang yang beriman!
Jagalah dirimu sekalian dan orang‑orangmu dari [siksa] neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu. Di atasnya ada malaikat-malaikat
yang keras dan kejam. Mereka tidak berbuat ma'siyat kepada Allah
terhadap apa yang diperintahkan‑Nya kepada mereka dan mereka mengerjakan
apa yang diperintahkan kepada Mereka.[66:6}
Para malaikat dan ruh turun atas
izin Tuhan. Mereka membawa [program mengenai] segala hal. Disertai
kedamaian hingga saat terbit faJar. [97:4-5]
Dari ayat‑ayat yang dikutip di atas
terbukti bahwa disamping tugas‑tugas lain yang tidak diberitahukan
kepada kita, para malaikat mengkomunikasikan pesan‑pesan Allah, menjaga
keselamatan manusia, mencatat perbuatan-perbuatan mereka, menghukum dan
membantu, membawa kematian, menjaga neraka dan turun [ke bumi] dengan
membawa berbagai macam urusan. Dengan demikian tampaknya para malaikat
merupakan utusan‑utusan yang melaksanakan pekerjaan tetapi tidak tampak
sebagai materi di alam sehingga kita tidak dapat melihat mereka dalam
bentuknya yang normal. Bagi ilmuwan segala sesuatu yang mampu
melaksanakan pekerjaan adalah energi, yang juga mendukung pandangan
bahwa para malaikat adalah bentuk‑bentuk energi atau makhluk tertentu
yang melakukan peran berbagai macam energi. Barangkali mereka seperti
para eksekutif dalam pernerintahan yang dipimpin oleh Allah yang
hasil‑hasil kinerjanya dapat dilihat tetapi pelaku‑pelaku aktualnya
tidak terlihat.
Jibril
Mengenai [malaikat] Jibril yang juga disebut الروح [Ar‑ruh] atau Jiwa, menyatakan:
Mereka bertanya kepadamu [Muhammad]
tentang Ar‑Ruh. Katakanlah bahwa Ar‑Ruh itu salah satu di antara urusan
Tuhanku. Pengetahuan yang diberikan kepadamu [mengenai hal itu] hanya
sedikit. [17:85]
[Orang‑orang yang beriman kepada
Allah dan Hari Kiamat] ... adalah mereka yang dalam hati mereka telah
ditulis iman [oleh Allah] dan telah dikukuhkan‑Nya dengan Ruh
daripada‑Nya."[58:22]
Dialah [Allah] Yang meningkatkan
beberapa derajat, Yang memiliki 'Arsy [singgasana alam semesta]. Dialah
yang menurunkan Ar‑Ruh membawa urusan‑Nya kepada sebagian
hamba‑hambaNya yang dikehendakiNya untuk mengingatkan mereka akan Hari
Pertemuan.[40:15]
Dengan demikian Jibril yang tampaknya
merupakan utusan untuk berkornunikasi, adalah energi yang mengilhami
manusia. Jadi sebagaimana halnya dengan mata yang sensitif terhadap
corak radiasi elektrornagnetik tertentu (cahaya), hati para nabi pun
tampaknya sensitif terhadap komunikasi dengan Allah yang dikirimkan
melalui Jibril (Ar‑Ruh) yang juga terbukti dari ayat‑ayat Al‑Qur'an berikut ini.
Dan sesungguhnya [Al‑Qur'an] itu
diturukan daripada Tuhan Penguasa seluruh alam semesta. Ar‑Ruh yang
terpercaya menurunkannya kepada hatimu [Muhammad] agar kamu menjadi
salah seorang pembawa peringatan dengan bahasa Arab yang
jelas.[26:192-195]
Dalam sistem penyiaran radio (broadcasting system], gelombang‑gelombang
suara dikonversi menjadi gelombang‑gelombang elektromagnetik, yang
mentransformasikan kembali menjadi gelombang‑gelombang suara pada
pesawat penerima, yaitu radio. Apakah pesan Allah yang dikornunikasikan
itu dilakukan dengan cara yang sama, dalam hal ini Jibril mengilhami
hati para rasul yang kemudian mentransformasikan ilham ini menjadi
kata‑kata dalam bahasa yang mereka tuturkan, yaitu bahasa Arab dalam
kasus Nabi Muharnmad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam? Sistem
penyiaran radio, televisi, telepon, teleprinter dan sebagainya yang
merupakan alat‑alat untuk menyalurkan radiasi elektrornagnetik, adalah
alat‑alat bikinan manusia. Apakah Allah, Sang Maha Pencipta, tidak mampu
membikin alat‑alat yang sama atau lebih baik dan tidak dapat dilihat
itu?
Al‑Qur'an, Taurat dan Beibel
Al‑Qur'an yang memberi informasi mengenai berbagai komunikasi Allah, menyatakan sebagai berikut.
Dan demikianlah Kami telah
mewahyukan kepadamu [meIalui] Ruh sebagian perintah Kami. Kamu tidak
mengetahui apa [isi] Al-Kitab itu dan [juga] apakah iman itu. Akan
tetapi Kami jadikan ia sebagai sinar yang dengannya Kami menunjukkan
jalan kepada sebagian hamba Kami yang Kami kehendaki, dan sesungguhnya
engkau [Muhammad] pasti akan menunjukkan kejalan yang lurus.[42:45]
Sesungguhnya Kami telah menurunkan [Kitab] Taurat yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya.[5:44]
... dan Kami telah memberikan kepadanya [Isa, Jesus] Kitab Injil yang didalamnya terdapat petunjuk dan cahaya.[5:46]
Al‑Qur'an, Taurat dan Injil dikatakan
memiliki cahaya, atau radiasi. Bagi orang awam ini berarti cahaya
(sinar) yang membantu menemukan jalan yang benar, tetapi bagi pengkaji
sains kata‑kata نور [Nur] memiliki
arti energi radian. Al‑Qur'an bila dibaca akan memberikan berbagai efek
pada hati. Apakah pembacaan Al-Qur'an itu mentransfer
gelombang‑gelombang suara menjadi radiasi elektrornagnetik jenis
tertentu yang mempengaruhi hati pendengamya sehingga menimbulkan
perasaan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata‑kata ‑ suatu perasaan
yang kadang‑kadang membuat orang menangis, bahkan mereka yang sama
sekali tidak memahami makna yang mereka dengar itu?
Ayat‑ayat Al‑Qur'an berikut ini tampaknya mendukung pandangan ini.
Dan Kami telah menurunkan melalui Al‑Qur'an bahwa ia merupakan obat dan rahmat bagi orang‑orang yang beriman. [17:82]
Wahai ummat manusia! Sungguh telah
datang nasihat dari Tuhanmu dan obat bagi [penyakit] hati dan petunjuk
serta rahmat bagi orang‑orang yang beriman. [10:57]
Dan ketika mereka mendengar apa
yang diturunkan kepada Rasul engkau melihat mata mereka menggenang air
mata karena mereka mengetahui sebagian dari kebenaran itu [5:83]
Kenyataan yang sangat terkenal bahwa
beberapa penyakit jasmani dan ruhani disembuhkan dengan beberapa jenis
radiasi elektrornagnetik tertentu. Al‑Qur'an dikatakan sebagai penyembuh
bagi [penyakit] yang ada dalam hati. Apakah pembacaan Al‑Qur'an,
sebagaimana dinyatakan di atas, menimbulkan jenis radiasi
elektromagnetik tertentu. (atau Nur) yang menyembuhkan penyakit-penyakit spiritual, yakni kejahatan yang ada dalam hati?
Daya‑daya Pokok di Alam
Sains sejauh ini hanya menemukan empat
macam daya (tenaga) pokok yang bisa menjelaskan semua gejala alam: (1)
Daya gravitatif, (2) Daya listrik, (3) Daya nuklir yang kuat (strong
nuclear force), dan (4) Daya kehancuran beta yang lemah (weak beta decay
force).
Al‑Qur'an dalam hal ini menyatakan:
Dan milik Allahlah pasukan‑pasukan [daya‑daya] langit dan bumi.[48:4]
Menurut kepercayaan‑kepercayaan Islam yang populer ada empat malaikat penting yang melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:
-
1. IsrafiI: membunyikan terompet untuk mengakhiri alam semesta.
-
2. Jibril: mengkomunikasikan pesan‑pesan Allah.
-
3. Mikail : bertugas mengatur hujan, angin dan sebagainya.
-
4. lzra'il: menyebabkan kematian.
Kami sudah mengemukakan pendapat bahwa
para malaikat sebagai energi‑energi atau makhluk‑makhluk yang
menjalankan [tugas] berbagai macam energi, dan karena semua daya adalah
milik Allah, maka marilah kita Iihat apakah kita dapat mengkorelasikan
tugas‑tugas keempat malaikat yang penting itu dengan keempat daya alam
yang pokok itu.
1. Gravitasi - Israfil
Semua benda langit dan objek‑objek yang
ada di permukaannya masing‑masing terikat bersama oleh daya gravitasi.
Jika daya gravitasi itu diperbesar maka segala sesuatu akan terkumpul
bersama dan alam semesta akan hancur dan jika ia diperkecil maka segala
sesuatu akan terpisah [dan] berterbangan ke mana‑mana. Apakah Israfil
yang menjalankan tugas daya gravitasi, yang sekarang menjaga segala
sesuatu dalam keseimbangan tetapi, jika atas perintah Allah, akan
memperbesar daya ini sehingga menyebabkan semua benda langit
terkonsentrasi di satu tempat untuk mengakhiri alam semesta dan kemudian
mereduksi daya gravitasi itu yang akan menyebabkan terciptanya kembali
alam semesta itu? Mekanisme berakhirnya dan terciptanya kembali alam
semesta itu merupakan tema utama dalam teori Oscillating Universe [atau
Teori Ledakan Hebat] dan sangat boleh jadi bersesuaian dengan peniupan
terompet dua kali untuk mengakhiri dan mencipta kembali alam semesta,
sebagaimana dinyatakan dalam Al‑Qur'an sebagai berikut.
Dan akan ditiupnya terompet
[struktur alam semesta] itu sehingga siapa saja yang ada di
langit‑langit dan bumi akan jatuh tidak sadarkan diri kecuali
orang‑orang yang dikehendaki Allah. Kemudian akan ditiupnya terompet itu
untuk kedua kalinya sehingga mereka akan berdiri melihat.[39:68]
Daya Listrik ‑ Jibril
Telekomunikasi pada hakikatnya bersifat
elektrik. Apakah Jibril menjalankan semua tugas daya listrik di alam,
atau telekomunikasi sebagai satu‑satunya bagian tugasnya?
Daya Nuklir yang Kuat - Mikail
Panas dan cahaya yang kita terima dari
matahari adalah akibat dari reaksi‑reaksi nuklir yang terjadi di
dalamnya. Cahaya dan panas matahari mendukung kehidupan di muka bumi.
Panas menguapkan air untuk membentuk awan‑awan, menyebabkan terjadinya
perbedaan‑perbedaan temperatur yang mengakibatkan gerakan angin, yang
mendorong awan‑awan dan percikan‑percikan hujan. Apakah Mikail bertugas
menjalankan [reaksi] semua daya nuklir di alam, termasuk [reaksi‑reaksi]
nuklir yang terjadi di matahari itu?
Transformasi Energi menjadi Materi
Sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa
materi dan energi bisa saling dikonversikan. Jika para malaikat adalah
energi‑energi, maka apakah mereka pemah mengambil bentuk materi? Dalam
kaitan ini marilah kita kaji ayat-ayat Al‑Qur'an berikut ini.
Dan para utusan Kami telah datang
kepada Ibrahim membawa berita gembira. Mereka mengatakan, 'Selamat.'
Selamat' kata Ibrahim dan dia pun tanpa mengulurulur waktu menyuguhkan
daging anak sapi yang dipanggang. Kemudian ketika melihat bahwa tangan
mereka tidak dapat menjamahnya, dia pun menganggap perbuatan mereka aneh
dan merasa takut kepada mereka ...[11:69:70]
Kemudian Kami kirimkan kepadanya
[Maryam] Ruh Kami, maka ia pun menjelma di depan matanya seperti manusia
yang sebenarnya.[19:17]
Dalam kisah sejarah Nabi Lut a.s.
[11:77-81] juga, para utusan dikatakan telah datang dalam bentuk
manusia. Melalui hadis‑hadis yang terkenal dan sahih kita mengetahui
bahwa Jibril muncul sebagai manusia di depan Nabi Muhammad saw. dan para
sahabatnya.
Ayat‑ayat AI‑Qur'an yang dikutip di atas
mendukung pendapat bahwa para malaikat dan Ruh itu merupakan
bentuk‑bentuk energi radian yang berbeda‑beda karena mereka juga dapat
berubah menjadi bentuk‑bentuk materi sebagaimana energi berubah menjadi
materi.
Jin
Mengenai jin Al‑Qur'an menyatakan:
Dan jin telah Kami cipta sebelumnya dari gelombang api yang sangat panas.[15:27]
Dan di antara jin‑jin itu ada yang bekerja untuknya atas izin Tuhannya. [34:12]
Ayat‑ayat Al‑Qur'an ini memberikan kesan
kepada kita bahwa jin pun, sebagaimana para malaikat, merupakan energi
radian dan diberi pekerjaan oleh Allah.
Di banyak tempat dalam Al‑Qur'an,
jin‑iin itu disebut bersama‑sama dengan manusia dan pada satu tempat
tujuan utama penciptaan mereka disebutkan sebagai berikut.
Sesungguhnya Aku tidak mencipta Jin dan manusia kecuali agar [mereka] beribadah kepada‑Ku." [51:56]
Dalam bidang Fisika Quantum sudah
ditunjukkan bahwa sebuah photon tunggal (partikel cahaya) atau sebuah
elektron, bisa dijatuhkan di sebuah layar yang memiliki dua buah lubang
sempit, kita mendapatkan pola penerimaan sinyal yang memberikan kesan
bahwa photon atau elektron tunggal menerobos melalui kedua lubang itu
secara simultan. Bagi setiap pengamat yang melihat photon atau elektron
itu datang melalui salah satu di antara lubang‑lubang itu, maka ada
pengamat lain di dunia lain yang melihatnya melalui bagian integral
eksperimen itu dan tidak ada sesuatu pun bila ia tidak dipersepsi. Kedua
pengamat itu. sama‑sama benar. Alam semesta membagi dirinya menjadi
dua. Apakah pengamat lain itu Jin yang berhubungan dengan manusia
tertentu itu?
Diriwayatkan oleh lbnu Mas'ud bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
pernah berabda: 'Tidak ada seorang pun di antara kamu tetapi ada yang
bertugas mengawasinya, seorang sahabat di antara Jin‑jin dan seorang di
antara para Malaikat. [HR Muslim]
Syetan
Mengenai syetan atau Iblis, Al‑Qur'an menyatakan:
Dia [Iblis] berkata, 'Saya lebih
baik daripada dia [manusia, Adam] Engkau mencipta saya dari api dan
Engkau mencipta dia dari tanah liat.[7:12] Maka mereka [para malaikat]
pun bersujud [kepada] Adam, kecuali Iblis. Dia adalah dari Jin dan
kemudian mereka membangkang perintah Tuhannya. [7:12]
Mereka [Iblis] berjanji kepada
mereka [manusia] dan membangkitkan angan‑angan kosong kepada mereka.
Sesungguhnya yang dijanjikan oleh Syetan kepada mereka hanyalah tipu
daya."[4:120]
... sehingga Dia [Allah] menjadikan
apa yang disampaikan oleh Syetan itu cobaan bagi orang‑orang yang
hatinya berpenyakit dan yang hatinya keras."[22:53]
Ayat‑ayat Al‑Qur'an ini menunjukkan
bahwa Iblis juga dicipta dari bentuk energi yang sama sebagaimana Jin.
Dia tersusun dari energi dan manusia dari materi. Barangkali karena
menyadari kemungkinan bisa terjadinya antaraksi antara materi dan
energi, maka dia menyatakan: 'Saya akan menyesatkan mereka [manusia] dan
menggoda mereka dengan kesenangan-kesenangan semu. ' Beberapa jenis
penyakit jasmani disebabkan oleh bibit‑bibit penyakit yang tidak
terlihat, sama halnya dalam penyakit-penyakit kehidupan spiritual di
hati disebabkan oleh Iblis. Penyakit‑penyakit jasmani disembuhkan dengan
obat dan dalam beberapa kasus, dengan radiasi elektromagnetik, maka
demikian pula halnya dengan penyakit‑penyakit hati, sebagaimana
dinyatakan sebelumnya, bisa disembuhkan dengan Al‑Qur'an, yang
dinyatakan sebagai 'Nur' dan dipahami dengan makna energi radian.
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
dilaporkan pemah bersabda, sebagaimana disebutkan sebelumnya, seorang
Jin dan seorang Malaikat menemani setiap orang. [HR Muslim] Sangat boleh
jadi Malaikat itu membisikkan ke dalam hati manusia gagasan‑gagasan
yang baik dan Jin dengan gagasan‑gagasan jahat. Bisikan atau ilham dari
Malaikat itu mungkin berupa apa yang kita sebut kesadaran yang membantu
membedakan antara yang baik dan buruk dan mendorong kita untuk berbuat
baik dan [bisikan] Syetan boleh jadi berupa keinginan jahat kita yang
menimbulkan pikiran‑pikiran jahat dan yang menggoda kita untuk melakukan
kejahatan. Dua corak bisikan atau ilham ini adalah penyebab-penyebab
utama semua tindakan dan perbuatan manusia, salah satunya menuju ke
surga dan yang lain ke neraka.
Hubungan antara Manusia, Malaikat dan Jin
Penyataan bahwa hati atau jiwa kita
sensitif terhadap bisikan atau ilham atau, dengan bahasa sains, terhadap
radiasi elektromagnetik, melalui Jiwa, para Malaikat, Jin atau Syetan,
tidak berarti bahwa hati atau jiwa manusia berisi instrumen‑instrumen
seperti transmitter, amplifier, transformer, dan sebagainya. la
hanyalah berarti bahwa pekerjaan‑pekerjaan yang dilakukan oleh
alat‑alat ini atau alat‑alat lain di dunia materi dilakukan oleh hati
dan atau jiwa di dunia spiritual disamping fungsi-fungsinya yang lain,
jiwa manusia adalah komputer terbaik di muka bumi. Ini tidak berarti
bahwa otak itu sama dalam konstruksinya dengan komputer elektronik; ia
hanya berarti bahwa otak melaksanakan pekerjaan‑pekerjaan yang sama
dengan yang dikerjakan oleh komputer elektronik. Otak dan komputer
berbeda ukurannya, mekanismenya dan konstruksi materialnya, namun sifat
pekerjaan yang dilakukannya sama.
Dengan demikian manusia tampaknya
merupakan perpaduan yang erat antara gejala‑gejala materi dan energi.
Keyakinan pada hakikatnya bersifat spiritual dan para Malaikat merupakan
hal penting dalam keyakinan Muslim sebagaimana terbukti dari ayat
Al‑Qur'an berikut ini.
Akan tetapi kebaikan itu adalah
siapa saja yang beriman kepada Allah, Hari Akhir, para malaikat
kitab‑kitab [Allah] dan para nabi [Allah].[2:177]
Keyakinan atas adanya para Malaikat,
dalam semua pengertian yang sudah dikemukakan sejauh ini, berarti
keyakinan atas adanya energi‑energi berikut efekefeknya dan bahwa
energi‑energi ini sudah dicipta oleh Allah, yang perbedaamya hanya dalam
nama‑namanya saja. Al-Qur'an lebih lanjut menyatakan sebagai berikut.
Dan [ingatlah] ketika Kami
berbicara dengan para malaikat 'Bersujudlah kamu sekalian kepada Adam!'
Maka mereka pun bersujud kecuali Iblis. Dia enggan melakukannya dan
bersombong diri. Dan dia tennasuk kelompok kafir.[2:34]
Menurut ayat Al‑Qur'an tersebut di atas
para malaikat disuruh bersujud kepada Adam as. Sernuanya taat kecuali
Iblis. Ini berarti bahwa IbIis juga diakui sebagai malaikat, tetapi
menurut ayat lain dalam Al‑Qur'an [18:50], Iblis dinyatakan sebagai Jin.
Dengan memperhatikan makna ini, katakata Arab ملائكة [Mala'ikah], jamak dari kata ملك [Malak]
untuk makhluk Malaikat tampaknya mempunyai makna energi‑energi yang
dalam hal ayat Al‑Qur'an tersebut di atas, berarti semua energi
diperintah oleh Allah untuk bersujud [tunduk] kepada manusia, dan
semuanya mematuhi kecuali energi jahat, yaitu IbIis. Manusia ditugaskan
untuk mengendalikan berbagai energi itu karena[nya] Allah memerintah
energi‑energi itu untuk tunduk di bawah kontrolnya [manusia]. Karena itu
penghargaan terhadap kemajuan yang dicapai dalam sains dan teknologi
kembali kepada Allah dan bukan kepada manusia. Karena hak untuk
memerintah berbagai energi itu bukan merupakan keberhasilan manusia,
maka meletakkan energi yang jahat, yakni Syetan, di bawah kontrolnya
sajalah yang merupakan keberhasilannya. Sebenamya inilah satu-satunya
tantangan yang dihadapkan kepadanya. Apakah kita tidak akan melakukan
usaha secara sungguh‑sungguh ke arah ini dengan mengikuti
perintah‑perintah yang terkandung dalam Al‑Qur'an?
Langganan:
Postingan (Atom)